Jakarta, IDN Times – Starbucks Corporation mengumumkan restrukturisasi senilai 1 miliar dolar AS (setara Rp16,7 triliun) yang mencakup penutupan sekitar 1 persen kedai di Amerika Utara dan pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi 900 staf non-ritel Pada Kamis (25/9/2025). Perusahaan yang mengoperasikan 18.734 kedai hingga 29 Juni 2025 memperkirakan jumlahnya akan turun menjadi sekitar 18.300 kedai pada akhir September.
CEO Starbucks Brian Niccol menilai, langkah ini penting untuk mengatasi penurunan penjualan dan memperbaiki performa finansial perusahaan. Sebagai bagian dari rencana tersebut, Niccol menyampaikan pesan khusus kepada seluruh karyawan.
“Ini adalah tindakan yang lebih signifikan yang kami pahami akan berdampak pada mitra dan pelanggan. Kedai kopi kami adalah pusat komunitas, dan menutup lokasi mana pun adalah hal yang sulit,” katanya dikutip CNN.
Starbucks menargetkan penutupan hanya pada kedai dengan prospek lemah, sementara karyawan terdampak bisa dipindahkan ke lokasi lain atau menerima pesangon.