Jakarta, IDN Times - Deputi I Kepala Staf Kepresidenan Febry Calvin Telelepta menyampaikan, jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) dapat tersambung dan mulai beroperasi penuh tahun ini. Pernyataan itu disampaikan Febry saat mengunjungi proyek Tol Becakayu di Bekasi pada Rabu (5/5/2021).
“Semua pihak sepakat target penyelesaian konstruksi pada Oktober 2021 dan target operasional penuh pada Desember 2021,” ujar Febry, melalui keterangan tertulis yang diterima IDN Times.
Menurut Febry, Tol Becakayu merupakan jawaban atas penantian panjang masyarakat. Presiden Joko “Jokowi” Widodo pada 2015 berani mengambil keputusan untuk melanjutkan proyek yang mangkrak sejak 1995 itu.
“Tol ini (akan) jadi alternatif untuk bergerak dari dan menuju Jakarta maupun Bekasi,” jelas Febry.
Ditambah lagi, pemerintah juga sedang membangun infrastruktur transportasi massal lainnya, seperti LRT Jabodebek yang juga akan melayani masyarakat ibukota. Sehingga, akses Jakarta-Bekasi akan lebih mudah dan lebih variatif.
Pada kunjungannya, Febry mengatakan, pemerintah tengah mengebut pembangunan fisik pada Seksi Koneksi dari Tol Wiyoto Wiyono, On Ramp Pasar Gembrong, Off Ramp Jatiwaringin, dan Seksi 2A Ujung.
Bagian ini akan melengkapi keberadaan Tol Becakayu Seksi 1 ABC yang telah diresmikan sejak 3 November 2017, serta sebagian Seksi Koneksi ke arah Tanjung Priok yang telah beroperasi per 13 Maret 2021 lalu.
Sementara itu, Direktur Operasi II PT Waskita Karya (Persero) Bambang Rianto menyampaikan, kontraktor optimistis mampu menuntaskan pekerjaan sesuai target yang dicanangkan.
Apalagi, dalam rapat koordinasi di KSP pada 3 Mei 2021 lalu, Kementerian PUPR dan Kementerian ATR/BPN telah menyatakan komitmen untuk menuntaskan pengadaan tanah di wilayah Jakarta Timur dan Kota Bekasi bulan ini.
Direktur Utama PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) Aris Mujiono menambahkan, Kementerian PUPR bersama PT KKDM selaku badan usaha jalan tol sedang menyusun perencanaan teknis untuk melanjutkan pembangunan Tol Becakayu Seksi 2B yang akan tembus hingga ke wilayah Tambun.
“Sesuai arahan KSP, kami telah memajukan target penyelesaian Seksi 2B dari semula Maret 2025 menjadi Oktober 2024,” kata Aris.