Laba Bersih Bukit Asam Rp10 T di Kuartal III-2022, Melesat 110 Persen

27 Okt 2022, 15:00 WIB

Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Arsal Ismail (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Jakarta, IDN Times - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berhasil mencatatkan kinerja positif pada kuartal-III 2022. Anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID tersebut membukukan laba bersih sebesar Rp10 triliun selama sembilan bulan pertama tahun ini.

Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail menyampaikan, capaian tersebut meroket 100 persen lebih dibandingkan kuartal-III 2021

"Laba bersih naik 110 persen dibandingkan periode serupa di tahun lalu (year on year/yoy) yang senilai Rp4,8 triliun," ucap Arsal dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (27/10/2022).

1. Pendapatan PTBA juga alami kenaikan

Ilustrasi grafik (IDN Times/Arief Rahmat)

Arsal menambahkan, pencapaian laba bersih yang tumbuh 110 persen turut ditopang oleh kenaikan dari sisi pendapatan.

Pendapatan PTBA selama kuartal-III 2022 tercatat tumbuh 60 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

"Pencapaian laba bersih didukung dengan pendapatan sebesar Rp31,1 triliun," ujar Arsal.

Sementara itu, total aset PTBA juga tercatat mengalami kenaikan. Per 30 September 2022, aset PTBA mencapai Rp41,2 triliun atau meningkat 28 persen dibandingkat periode sama tahun lalu yang hanya Rp32,2 triliun.

2. Produksi dan penjualan PTBA

Ilustrasi proses pengangkutan batubara PTBA. (IDN Times/Istimewa)

Di samping itu, PTBA juga membukukan kinerja apik dari sisi produksi dan penjualan.

Arsal mengungkapkan, total produksi batu bara PTBA selama sembilan bulan pertama 2022 mencapai 27,7 juta ton atau meningkat 21 persen dibandingkan kuartal-III 2021 yang hanya 22,9 juta ton.

"Sementara penjualan batu bara PTBA sampai kuartal-III 2022 sebanyak 23,5 juta ton, tumbuh 12 persen secara tahunan," kata dia.

3. Penyebab kinerja positif PTBA

Ilustrasi Tambang (IDN Times/Aditya Pratama)

Arsal kemudian mengungkapkan faktor yang menyebabkan kinerja positif PTBA. Hal itu terutama pemulihan ekonomi global dan nasional yang telah meningkatkan permintaan batu bara dan juga menyebabkan kenaikan harga batu bara secara signifikan.

"Pencapaian gemilang ini juga didukung oleh kinerja operasional perseroan yang solid sepanjang kuartal-III 2022. Selain itu, dengan mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, perseoran menerapkan efisiensi berkelanjutan secara optimal," ucapnya.