Pembaruan Syarat Obligasi: Pengertian, Tujuan dan Cara Kerja

Kerap dilakukan oleh startup yang baru IPO

Pembaruan syarat obligasi disebut juga sebagai lock-up, di mana para investor tidak dapat memperjualbelikan surat berharga yang dimilikinya. Bagi startup yang ingin go public, periode lock-up sangat membantu untuk menunjukkan bahwa kepemimpinan perusahaan tetap utuh dan model bisnis tetap kokoh. 

Nah, pada kesempatan ini, akan diulas secara lebih lengkap mengenai pembaruan syarat obligasi atau lock-up. Mulai dari pengertian hingga pertimbangan dilakukannya lock-up.

1. Pengertian pembaruan syarat obligasi atau lock-up

Pembaruan Syarat Obligasi: Pengertian, Tujuan dan Cara KerjaPexels.com/Rawpixel.com

Pembaruan syarat obligasi sering disebut sebagai lock-up dalam konteks pasar modal, yang diartikan bahwa ada sejumlah surat berharga atau saham yang tidak dapat diperjualbelikan hingga pada periode tertentu.

Sehingga, pada periode tersebut pemegang saham besar seperti eksekutif perusahaan dan para investor yang memiliki kepemilikan yang besar tidak diperbolehkan menjual bagian saham mereka. Larangan penjualan saham sendiri berlangsung selama kurun waktu tertentu yang telah disepakati setelah penawaran umum perdana.

2. Tujuan lock-up

Pembaruan Syarat Obligasi: Pengertian, Tujuan dan Cara Kerjailustrasi investor memantau pergerakan saham (unsplash.com/campaign_creators)

Terjadinya pembaruan syarat obligasi atau lock-up dilakukan untuk mencegah orang dalam melikuidasi aset terlalu cepat setelah perusahaan go public. Saat karyawan dan para investor di pra-penawaran umum awal yang mendapatkan saham mereka akan menandatangani kontrak dengan perusahaan, yang biasanya akan melarang perdagangan untuk 90 sampai 180 hari pertama setelah IPO di masa depan.

Ini dapat membantu memastikan bahwa pasar tidak akan meningkatkan pasokan secara tidak proporsional yang dapat mendorong harga menjadi turun. Proses lock-up ini, sekarang yang menjadi semakin kompleks daripada sebelumnya.

Baca Juga: Jos! OJK Ungkap Ada Puluhan Perusahaan Mau IPO

2. Cara kerja periode lock-up

Pembaruan Syarat Obligasi: Pengertian, Tujuan dan Cara Kerjailustrasi diskusi di kantor (unsplash.com/@austindistel)

Pembaruan syarat obligasi atau penguncian dana, melindungi nilai sesuai dengan investasi yang mendasari masing-masing dana. Misalnya dana panjang yang sebagian besar diinvestasikan dalam saham likuid mungkin memiliki periode penguncian satu bulan.

Tetapi karena event-driven sering berinvestasi dalam sekuritas yang diperdagangkan lebih tipis, maka mereka cenderung memiliki periode penguncian yang berkepanjangan. Sementara hedge fund mungkin tidak memiliki produk penguncian sama sekali tergantung pada struktur investasinya.

Saat periode kemudian berakhir, investor dapat kembali menebus saham mereka sesuai dengan jadwal yang ditetapkan, biasanya setiap triwulan. Perusahaan biasanya harus memberitahukan 30-90 hari, setelah manajer investasi (MI) dapat melikuidasi sekuritas yang mendasari yang memungkinkan pembayaran kepada investor. 

Selama periode ini berlangsung, manager dapat berinvestasi dalam sekuritas sesuai dengan tujuan dana tanpa memperhatikan penebusan saham. Manajer memiliki waktu untuk membangun posisi yang kuat di berbagai aset dan memaksimalkan potensi keuntungan sambil menyimpan lebih sedikit uang tunai.

Apabila tidak ada periode pengucian yang dikeluarkan, maka manajer hedge funds akan membutuhkan sejumlah besar uang tunai atau setara kas yang tersedia setiap saat. Dengan sedikit uang yang diinvestasikan dan pengembalian mungkin lebih rendah, selain itu karena periode penguncian setiap investor bervariasi menurut tanggal investasi pribadinya masing-masing tidak dapat dilakukan untuk dana tertentu pada satu waktu.

4. Pertimbangan lock-up

Pembaruan Syarat Obligasi: Pengertian, Tujuan dan Cara KerjaPexels.com/Tima Miroshnichenko

Periode lock-up ini, untuk saham publik yang baru diterbitkan oleh sebuah perusahaan dapat membantu menstabilkan harga saham setelah memasuki pasar. Saat permintaan dan harga saham naik, maka perusahaan mendatangkan lebih banyak modal.

Pertimbangan lock-up dapat dilakukan ketika misal saat sebuah perusahaan swasta memulai proses go public, maka karyawan eksekutif dapat menerima kompensasi tunai yang untuk ditukar dengan saham perusahaan. Pada saat itu, banyak karyawan yang mungkin ingin mencairkannya secepat mungkin setelah perusahaan go public

Dengan adanya periode lock-up, maka dapat mencegah saham untuk dijual segera setelah IPO, ketika harga mungkin tinggi secara artifisial dan rentan terhadap volatilitas harga yang ekstrem.

Demikian penjelasan mengenai pembaruan syarat obligasi atau yang sering disebut sebagai lock-up. Pembaruan syarat obligasi ini sering dilakukan oleh startup, yang akan melakukan IPO dengan tujuan agar para investor tidak melakukan penjualan saham sesegera mungkin.

Baca Juga: 10 Negara dengan Jumlah Startup Terbanyak di Dunia

Topik:

  • Langgeng Irma Salugiasih

Berita Terkini Lainnya