ilustrasi perbudakan modern (pexels.com/Marjan Taghipour)
Perbudakan modern adalah pembatasan kebebasan dan martabat pekerja yang mengakibatkan kondisi tidak manusiawi. Ketika seseorang merasa tidak nyaman dengan kondisi lingkungan kerja yang buruk, bisa jadi itu adalah indikasi perbudakan modern. Apalagi jika ketidaknyamanan dipicu oleh pelanggaran undang-undang ketenagakerjaan dan eksploitasi ekstrem.
PT Vale telah menuliskan daftar jenis perbudakan modern yang menjadi perhatian mereka. Daftar ini dikategorikan sebagai eksploitasi yang perlu dipahami oleh pekerja, serta dapat dilaporkan.
1. Memaksa pekerja untuk kerja paksa: Melibatkan pemaksaan orang untuk bekerja di luar keinginan mereka, menempatkan mereka pada kondisi eksploitatif, di mana mereka tidak memiliki kebebasan untuk meninggalkan pekerjaan. Contohnya ancaman, paksaan, kekerasan fisik, penahanan dokumen identitas secara ilegal, atau bentuk tekanan lain yang mencegah orang membuat keputusan sukarela tentang pekerjaan mereka.
2. Memberikan jam kerja yang melelahkan: Memaksa orang bekerja dalam jangka waktu sangat lama, terus-menerus dan tanpa henti, tanpa menyediakan waktu istirahat yang cukup. Hal ini mengakibatkan kelelahan fisik dan mental signifikan, sehingga merugikan kesehatan, keselamatan, dan kualitas hidup pekerja.
3. Menempatkan pekerja dalam kondisi kerja yang buruk: Pekerja dipaksa bekerja di lingkungan yang membahayakan kesehatan, keselamatan, dan martabat mereka. Contohnya asrama/akomodasi buruk, kekurangan air minum, makanan tidak memadai, kondisi sanitasi buruk, serta pengabaian terhadap peraturan kesehatan dan keselamatan pekerja.
4. Perbudakan utang: Orang-orang terpaksa bekerja untuk membayar biaya-biaya yang tidak semestinya, seperti biaya asrama, makanan, transportasi, dan lain-lain. Upah pekerja tidak cukup untuk menutupi biaya-biaya tersebut, sehingga pekerja tetap terikat dengan pemberi kerja karena tidak mampu membayar utang.