Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi long shift adalah jalan kepepet atau peluang emas? (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
ilustrasi long shift adalah jalan kepepet atau peluang emas? (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Intinya sih...

  • Penjelasan lengkap tentang long shift - Long shift diterapkan di bidang yang membutuhkan operasi 24 jam, seperti kesehatan, manufaktur, keamanan, dan transportasi. - Jam kerja dapat berkisar antara 10-12 jam per hari dengan rotasi yang diatur setiap minggu atau bulanan.

  • Untung dan rugi long shift yang langsung terasa
    - Long shift meningkatkan efisiensi operasional tetapi dapat menyebabkan kelelahan jangka panjang dan gangguan kesehatan fisik dan mental.
    - Kesalahan kerja meningkat di akhir shift, merugikan pekerja dan perusahaan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di dunia kerja modern, semakin banyak perusahaan yang menggunakan sistem kerja panjang, juga dikenal sebagai long shift, untuk mencapai tujuan mereka. Long shift adalah sistem kerja di mana jam kerja lebih lama dari standar, biasanya lebih dari 8 jam per hari, diterapkan sebagai jadwal reguler untuk meningkatkan efisiensi operasi atau mencapai tujuan jangka panjang.

Bagi kaum muda yang ingin memahami lebih jauh dunia kerja Indonesia, pembicaraan ini sangat penting. Jangan lupa keadaan kerja ini bukan hanya tentang "kerja saja"; itu tentang bagaimana skema waktu itu mempengaruhi hidupmu. Baca lebih lanjut penjelasan selanjutnya yuk!


1. Penjelasan lengkap tentang long shift

ilustrasi long shift pada tenaga medis (pexels.com/Cedric Fauntleroy)

Di bidang yang membutuhkan operasi 24 jam, seperti kesehatan, manufaktur, keamanan, dan transportasi, long shift biasanya diterapkan. Tujuannya untuk menjaga kelancaran layanan atau produksi dan mengurangi jumlah shift yang gak perlu. Dalam praktiknya, jam kerja dapat berkisar antara 10-12 jam per hari, dengan rotasi yang diatur setiap minggu atau bulanan.

Long shift sudah menjadi bagian dari jadwal kerja rutin, bukan tambahan jam di luar jadwal biasa. Ini membedakannya dari lembur. Meskipun sistem ini dapat meningkatkan efisiensi, risiko kesehatan fisik dan mental dapat meningkat secara signifikan jika gak diimbangi dengan manajemen istirahat yang baik.


2. Untung dan rugi long shift yang langsung terasa

ilustrasi sulit untuk fokus bekerja (pexels.com/Gustavo Fring)

Salah satu keunggulan long shift adalah proses kerja yang lebih lancar. Karena jarang berganti, tentu sistem kerja ini mengurangi waktu peralihan antar shift dan meningkatkan efisiensi operasional. Ini sangat penting dalam industri seperti manufaktur, kesehatan, atau layanan darurat agar pelayanan tetap optimal tanpa gangguan. 

Sayangnya, jadwal panjang ini dapat menyebabkan kelelahan jangka panjang dan gangguan kesehatan fisik dan mental jika gak diatur dengan baik, lho. Bayangkan kamu bekerja 10 hingga 12 jam sehari.

Pada awalnya, tampaknya sangat produktif; namun, seiring waktu, konsentrasinya menurun. Kesalahan kerja meningkat, terutama di akhir shift, yang merugikan kamu dan perusahaan. Jika perhitungan lembur dilakukan sesuai dengan aturan PP No. 35 Tahun 2021, setidaknya akan ada kompensasi yang layak untuk waktu dan tenaga yang telah kamu habiskan.


3. Aturan yang mengikat dan gak bisa diabaikan

ilustrasi kelelahan karena menghadapai long shift (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Gak semua sektor boleh menerapkan jam kerja panjang. Di Indonesia, hanya bidang tertentu seperti kesehatan, transportasi, media, dan energi yang diizinkan melampaui batas normal jam kerja per hari. UU No. 13 Tahun 2003 dan PP No. 35/2021 jelas membatasi waktu kerja maksimal 40 jam/minggu, jika lebih dari itu masuk kategori lembur.

Kalau aturan ini diabaikan, perusahaan bisa menghadapi sanksi hukum. Buat kamu, risikonya bukan cuma fisik tapi juga hak-hak kerja yang terabaikan, lho. Itulah kenapa kamu perlu tahu pasal-pasal penting dalam kontrak kerja dan peraturan perusahaan sebelum setuju masuk jadwal panjang.


4. Dampaknya buat kesehatan dan kehidupan sosialmu

ilustrasi burnout karena long shift (pexels.com/cottonbro studio)

Jam kerja panjang yang dijalani terus-menerus bisa memicu burnout. Kelelahan ekstrem, pola tidur berantakan, bahkan gangguan jantung jadi risiko nyata kalau tubuh dipaksa bekerja di luar batas normal. Kamu juga bisa kehilangan waktu berharga bersama keluarga dan teman, yang akhirnya memengaruhi kualitas hidup.

Efek psikologisnya gak kalah serius juga, lho. Stres, mudah marah, dan kehilangan motivasi kerja mudah kamu rasakan. Kalau ini dibiarkan, kamu mungkin akan merasa hidup hanya untuk kerja, tanpa ruang untuk dirimu sendiri. Pada akhirnya, ini bisa menggerus semangat yang dulu bikin kamu bersemangat masuk kerja.


5. Strategi supaya long shift gak jadi musuh

ilustrasi istirahat minum kopi (pexels.com/Karolina Grabows)

Ada cara buat bertahan dan bahkan memanfaatkan long shift. Pertama, pastikan ada kompensasi seperti uang makan, transportasi, dan fasilitas istirahat memadai. Kedua, atur jadwal istirahat di sela kerja, meski cuma 10 menit, ini bisa menyegarkan pikiran dan menjaga konsentrasi.

Jangan lupa perhatikan asupan gizi dan hidrasi. Bawalah makanan sehat dan cukup air minum agar stamina terjaga. Kalau perusahaan memberikan fasilitas rotasi tugas atau cuti tambahan, manfaatkan untuk memulihkan kondisi fisik dan mental.


6. Hak-hak yang wajib kamu amankan

ilustrasi kontrak kerja (pexels.com/RDNE Stock project)

Hak dasar seperti pembayaran lembur, waktu istirahat, dan jaminan kesehatan adalah hal yang gak boleh dilepas saat menjalani long shift. Pastikan semua tertulis dalam kontrak atau peraturan perusahaan. Dokumentasi jam kerja yang jelas bisa jadi bukti kalau ada sengketa di kemudian hari.

Kamu juga berhak menolak jadwal yang melanggar aturan undang-undang. Jangan takut mengajukan pertanyaan atau keberatan, karena itu adalah hakmu sebagai pekerja. Menjaga hak berarti menjaga dirimu sendiri dari risiko yang gak perlu.

Kini kamu paham bahwa long shift adalah bukan sekadar soal kerja lebih lama, tapi tentang keseimbangan antara performa, hakmu, dan kesehatan mental. Kalau diterapkan dengan bijaksana, bisa jadi kesempatan emas, tapi kalau asal, bisa jadi jebakan yang melelahkan, lho. Jadi, pastikan kamu paham aturan, menjaga kesehatan, dan gak lupa hidup di luar jam kerja, ya.



This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team