Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Fakta Pekerjaan yang Sering Kena PHK di Indonesia

ilustrasi dipecat (freepik.com/wirestock)

Jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK) di Indonesia terus meningkat sepanjang tahun 2025. Data terbaru dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat angka PHK sudah menembus lebih dari 30 ribu orang hingga awal Juni 2025. Angka ini naik signifikan dibandingkan Mei lalu yang tercatat sebanyak 26 ribu pekerja.

Peningkatan ini banyak terjadi di wilayah seperti DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Riau. Berbagai faktor seperti digitalisasi, efisiensi biaya, dan restrukturisasi organisasi membuat banyak sektor kerja rentan terhadap PHK. Berikut ulasan penting mengenai pekerjaan yang sering kena PHK di Indonesia.

1. Jumlah korban PHK di Indonesia terus bertambah

ilustrasi pengangguran (pexels.com/Ron Lach)
ilustrasi pengangguran (pexels.com/Ron Lach)

Tren PHK di Indonesia sepanjang 2025 menunjukkan arah yang mengkhawatirkan. Kementerian Ketenagakerjaan mencatat lebih dari 30 ribu pekerja telah terkena PHK hanya dalam waktu lima bulan pertama tahun ini. Angka ini meningkat pesat dari data sebelumnya pada Mei 2025 yang mencatat sekitar 26 ribu orang.

DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Riau menjadi tiga wilayah dengan kasus PHK tertinggi. Banyak sektor terdampak, mulai dari industri padat karya hingga sektor jasa. Kondisi ini menjadi sinyal penting bagi pekerja dan pencari kerja untuk mewaspadai dinamika ketenagakerjaan ke depan.

2. Perusahaan mengurangi pegawai karena efisiensi dan digitalisasi

ilustrasi dipecat (freepik.com/gpointstudio)

Salah satu penyebab utama maraknya PHK di Indonesia adalah perubahan strategi perusahaan dalam efisiensi biaya. Banyak perusahaan mulai beralih ke sistem kerja yang lebih fleksibel dan mengandalkan teknologi digital untuk mendukung operasional. Hal ini berdampak langsung pada jumlah karyawan, terutama di sektor yang dianggap bisa diotomatisasi.

Menurut laporan Jobstreet 2025, sekitar 42 persen perusahaan telah mengurangi jumlah tenaga kerja mereka. Karyawan penuh waktu menjadi kelompok yang paling terdampak dengan persentase PHK mencapai 27 persen. Langkah-langkah ini dianggap lebih efisien di tengah ketidakpastian ekonomi dan tekanan pasar.

3. Daftar pekerjaan yang sering kena PHK

ilustrasi dipecat (freepik.com/pressfoto)

Beberapa jenis pekerjaan terbukti lebih rentan terhadap gelombang PHK dibanding lainnya. Berdasarkan data sepanjang 2024, sektor administrasi dan sumber daya manusia (SDM) menjadi posisi yang paling banyak terkena pemangkasan. Posisi ini menempati urutan teratas dengan persentase mencapai 29 persen.

Tak hanya itu, beberapa posisi penting seperti manajemen, akuntansi, dan pemasaran juga turut terdampak. Menariknya, banyak dari posisi ini sebelumnya merupakan jenis pekerjaan yang paling dicari oleh perusahaan. Hal ini menunjukkan betapa cepatnya kebutuhan industri berubah dalam menghadapi tantangan baru.

Berikut daftar lengkap pekerjaan yang sering kena PHK di Indonesia sepanjang 2024:

  1. Admin dan SDM (29 persen)

  2. Management (22 persen)

  3. Akuntansi (16 persen)

  4. Marketing/Branding (15 persen)

  5. Manufaktur (14 persen)

  6. Sales/Business Development (12 persen)

  7. Corporate Sales/Business Development (11 persen)

  8. Engineering (10 persen)

  9. Information Technology/IT (10 persen)

  10. Legal/Compliance (8 persen)

4. Pekerjaan yang paling banyak dipangkas perusahaan

ilustrasi pengangguran (freepik.com/freepik)

Selain posisi yang paling sering kena PHK, ada juga kategori pekerjaan yang paling banyak dipangkas oleh perusahaan secara total sepanjang tahun 2023. Kembali lagi, posisi admin dan SDM menempati urutan teratas, kali ini dengan persentase sebesar 22 persen. Ini membuktikan bahwa posisi administratif menjadi yang paling rentan dalam menghadapi gelombang efisiensi.

Perusahaan juga banyak memangkas posisi di bidang manufaktur, layanan pelanggan, serta TI. Beberapa bidang teknis dan konstruksi juga tidak luput dari pengurangan. Langkah ini dilakukan karena perusahaan merasa bidang-bidang tersebut dapat digantikan dengan teknologi atau sistem kerja yang lebih hemat biaya.

Berikut daftar pekerjaan yang paling banyak dipangkas sepanjang 2023:

  1. Admin dan SDM (22 persen)

  2. Manufaktur (13 persen)

  3. Akuntansi (11 persen)

  4. Customer Service (10 persen)

  5. Information Technology/IT (10 persen)

  6. Marketing/Branding (10 persen)

  7. Building & Construction (10 persen)

  8. Engineering (10 persen)

  9. Sales/Business Development (8 persen)

  10. Management (7 persen)

Lonjakan angka PHK menjadi alarm bagi pekerja untuk lebih waspada terhadap perubahan pasar kerja. Dengan terus meningkatkan keahlian dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi, kamu bisa memperbesar peluang bertahan dalam kompetisi dunia kerja yang makin dinamis. Jangan lupa untuk selalu memantau tren industri dan mempertimbangkan diversifikasi keterampilan sebagai langkah antisipatif.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us