Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-10-03 at 18.37.41.jpeg
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Intinya sih...

  • Program MBG sudah berjalan dengan baik dan Luhut menekankan pelibatan Pemda dalam pelaksanaannya.

  • Program MBG masih memiliki kekurangan tetapi telah melahirkan simpul-simpul ekonomi baru di Indonesia.

  • Luhut optimistis bahwa dalam tiga bulan ke depan, pelaksanaan program tersebut akan menjadi lebih baik.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pihaknya akan rutin mengirim tim untuk memeriksa dan mengawasi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal itu dia ungkapkan usai memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana ke kantornya, Jumat (3/10/2025) sore.

"Kita lakukan rutin kok. Kita pengin DEN itu mendapatkan data, membuat analisis, dan laporan ke Presiden. Basisnya bukan hanya dengar-dengar, tapi juga lihat ke lapangan," kata Luhut di Jakarta.

1. MBG harus libatkan Pemda

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana bertemu dengan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, di kantor DEN, Jakarta, Jumat (3/10/20205). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Salah satu pesan yang ditekankan Luhut kepada Dadan adalah pelibatan pemerintah daerah (Pemda) dalam pelaksanaan MBG. Meski begitu, menurutnya program MBG sudah berjalan dengan bagus.

"Nah, tadi yang kita tekankan lagi, Pemda akan lebih banyak diikutkan oleh Pak Dadan. Dan itu sudah kelihatan, tadi juga kami bicara dengan Pemda," ucap Luhut.

2. MBG jadi simpul ekonomi baru

SPPG Tambolaka ini kita memanfaatkan petani lokal, peternak, dan pengusaha-pengusaha lokal yang ada di Kabupaten Sumba Barat Daya untuk program MBG. (Dok. Tim Komunikasi Prabowo)

Luhut mengatakan, program MBG memang masih banyak kekurangan. Namun, menurutnya hal itu wajar, melihat program ini baru berjalan sembilan bulan.

Menurut Luhut, program MBG melahirkan simpul-simpul ekonomi baru di Indonesia. Terutama dengan mekanisme pendirian Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG bisa dengan kemitraan. Lalu, peluang bagi pelaku usaha di sektor pertanian hingga peternakan untuk memasok bahan makanan ke SPPG.

"Jadi kita jangan terus buru-buru, kritik sana, kritik sini. Ya kritik boleh lah, enggak ada masalah. Tapi maksud saya ini membangun simpul-simpul ekonomi baru," ujar Luhut.

3. Optimistis pelaksanaan MBG akan lebih baik dalam 3 bulan

Pembagian MBG di SMP N 19 Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Luhut meyakini, dalam tiga bulan ke depan pelaksanaan program tersebut bisa lebih baik.

"Tapi kalau tiga bulan ke depan, saya yakin akan jauh lebih bagus dari sekarang ini," tutur Luhut.

Editorial Team