Menperin Khawatir 25 Pabrik Alas Kaki Bakal Hengkang dari Banten
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Cilegon, IDN Times - Wacana hengkangnya 25 pabrik alas kaki dari Provinsi Banten, membuat khawatir Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita. Agus menilai, hal tersebut bisa mempengaruhi perekonomian nasional secara negatif.
“Nanti akan kita lihat safeguard (pengamanan perdagangan) dan harus kita jaga agar produk yang dihasilkan di dalam negeri itu terhadap produk yang datang dari luar negeri,” ujar Agus Gumiwang di Kota Cilegon, Kamis (21/11).
1. Salah satu penyebab mereka hengkang ialah tingginya upah minimum Banten
Masalah harga, disebut Agus sebagai salah satu masalah utama dalam industri alas kaki. “Pabrik sepatu yang ada di Banten maupun Indonesia tidak bisa berkompetisi secara harga dengan produk yang datang dari luar negeri.”
Baca Juga: Industri HP Ilegal di Tangerang Terbongkar, Awas Dijual di Toko Daring
3. Upah minimum Banten yang tinggi sebabkan pabrik memilih pindah ke Jawa Tengah
Editor’s picks
Selain masalah harga produk, Agus menyebut penyebab adanya wacana hengkangnya 25 pabrik alas kaki dari Banten ialah tingginya upah minimum kabupaten/kota (UMK) di Provinsi Banten.
Itu menyebabkan gelombang migrasi perusahaan ke luar Banten untuk mencari daerah yang memiliki upah rendah. Ketua Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Eddy Widjanarko mencatat hingga Juni 2019 sebanyak 25 pabrik alas kaki hengkang dari Banten termasuk dari Tangerang, hijrah ke Jawa Tengah (Jateng).
3. Masalah ini bisa sebabkan meningkatnya angka pengangguran
Agus mengaku khawatir jika puluhan pabrik alas kaki di Banten itu jadi hengkang karena akan menambah angka pengangguran. Dengan demikian, ini pun akan memengaruhi perekonomian nasional.
Baca Juga: Industri Keluhkan UMK vs Buruh Minta Naik Gaji, Mana Harus Didukung?