Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan, pemerintah akan mempercepat penyaluran kartu pra kerja pada Maret 2020.
Hal tersebut dilakukan, guna mengantisipasi penurunan perekonomian akibat Covid-19 atau virus corona. "Kartu pra kerja ada Rp10 triliun, dengan 2 juta potensi penerima yang akan dapat kartu pra kerja untuk melakukan vaksional training," kata Sri Mulyani dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2020 di Jakarta, Rabu (26/2).
Dia menambahkan, meski terdapat sebanyak 2 juta penerima yang akan mendapat kartu pra kerja, dengan kucuran dana Rp10 triliun
Namun ada 500 ribu calon pekerja yang akan mendapat kartu pra pekerja tahap awal. Dengan begitu maka pemerintah akan mengucurkan Rp2 triliun untuk aktivitas training.
"Kita berharap ada supply yang buat training-training di tourism, karena akan memberikan berbagai macam stimulus," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan kartu pra kerja disiapkan untuk Warga Negara Indonesia (WNI) yang berusia 18 tahun ke atas.
Kartu ini disiapkan untuk para pencari kerja, pekerja yang berhenti kerja, maupun yang akan pindah kerja. Namun, program ini tidak berlaku bagi mereka yang sedang mengikuti pendidikan formal.
"Pemerintah meluncurkan program baru, yang kami sebut kartu pra kerja. Di 2020 targetnya akan diberikan kepada 2 juta orang," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto beberpa waktu lalu.
Nantinya dengan kartu tersebut, para pencari kerja bakal mendapatkan pelatihan vokasi.
Selain itu pemerintah juga akan menyalurkan Rp443,9 miliar untuk tiket pesawat sebesar 30 persen dengan tujuan 10 detinasi wisata.
Pemerintah juga akan menyalurkaninsentif sebesar Rp 298,5 miliar untuk maskapai dan agen perjalanan yang menarik wisatawan asing di luar Tiongkok.
Selanjutnya pemerintah juga akan mengalokasikan dana ke pemerintah daerah sebesar Rp3,3 triliun agar pemerintah daerah tidak menarik pajak hotel dan restoran dalam 6 bulan ke depan.