Duh, IMF Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi RI Minus 1,5 Persen di 2020

Lho, lebih rendah dibanding prediksi bulan Juni dong?

Jakarta, IDN Times - International Monetary Fund (IMF) memaparkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2020 ini. IMF bahkan memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 minus 1,5 persen. Angka ini masih lebih baik dari perkiraan Bank Dunia sebesar minus 2 persen.

Dari laporan World Economic Outlook pada Oktober 2020 yang yang dirilis IMF, berikut proyeksi pertumbuhan ekonomi negara-negara di dunia.

1. Proyeksi ASEAN 5 sentuh hingga minus 3,4

Duh, IMF Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi RI Minus 1,5 Persen di 2020Pixabay

Pertumbuhan ekonomi berdasarkan prediksi IMF di berbagai negara di dunia mayoritas minus. Pertumbuhan ekonomi Asean 5 yang terdiri dari Indonesia, Thailand, Malaysia, Filipina dan Vietnam akan menyentuh minus 3,4 persen.

IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Thailand menyentuh minus 7,1 persen, Malaysia minus 6 persen, dan Filipina minus 8,3 persen. Sedangkan Vietnam masih positif di angka 1,6 persen. IMF juga mencatat pertumbuhan ekonomi India menyentuh minus 10,3 persen.

Baca Juga: Sri Mulyani Revisi Lagi Proyeksi Ekonomi: -1,7 Persen di 2020

2. Proyeksi baru IMF lebih rendah ketimbang proyeksi bulan Juni

Duh, IMF Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi RI Minus 1,5 Persen di 2020Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi turun (IDN Times/Arief Rahmat)

Proyeksi pertumbuhan ekonomi yang dirilis IMF bahkan lebih rendah dibanding proyeksi pada Juni sebesar minus 0,3 persen.

"Di antara pasar berkembang dan negara berkembang, pertumbuhan diperkirakan sebesar minus 3,3 persen pada tahun 2020," demikian dikutip dari World Economic Outlook, October 2020: A Long and Difficult Ascent pada Rabu (14/10/2020).

3. COVID-19 jadi penghambat ekonomi

Duh, IMF Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi RI Minus 1,5 Persen di 2020Ilustrasi ekonomi terdampak pandemik COVID-19 (IDN Times/Arief Rahmat)

IMF mengingatkan bahwa kerentanan keuangan terus meningkat sejak COVID-19 mewabah di dunia. Wabah ini disebut dapat menimbulkan hambatan bagi pemulihan ekonomi.

"Pemicu seperti wabah virus baru, kesalahan langkah kebijakan, atau guncangan lain dapat berinteraksi dengan kerentanan yang sudah ada sebelumnya dan mengarahkan ekonomi ke skenario yang lebih merugikan," ujar IMF seperti dikutip dari ANTARANEWS.com.

Baca Juga: Laporan IMF Jadi Angin Segar IHSG Rabu Pagi

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya