Menko Airlangga: Perang Rusia-Ukraina Berdampak pada Harga Mie

Indonesia impor gandum dari Ukraina

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyebut invasi militer yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina berdampak pada industri mie di Indonesia.

Penyebabnya, Indonesia cukup bergantung pada Ukraina dalam hal ketersediaan gandum yang menjadi bahan baku tepung terigu. Karena pasokan terganggu, imbasnya harga terigu di pasar bakalan naik.

"Kami mengimpor 40 persen gandum dari Ukraina," ujar Airlangga dalam tayangan Indonesia Economic Outlook 2022 and The G20 Presidency, Davos, Swiss yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (23/5/2022).

1. Berpotensi mengubah harga mie

Menko Airlangga: Perang Rusia-Ukraina Berdampak pada Harga MieIDN Times/Dhana Kencana

Kondisi invasi Rusia terhadap Ukraina memberi dampak bagi industri mie di Indonesia. Terganggunya pasokan gandum, disebut Airlangga, sangat memungkinkan memicu inflasi.

"Ini mempengaruhi perusahaan kami, perusahaan mie. Mereka saat ini bisa mengubah harga mie," ujar Airlangga.

Baca Juga: India Larang Ekspor Gandum, Berapa yang Diimpor Indonesia?

2. Harga tepung terigu naik terlalu tinggi

Menko Airlangga: Perang Rusia-Ukraina Berdampak pada Harga Mieilustrasi tepung terigu protein sedang. (Pexels.com/Katerina Holmes)

Naiknya harga tepung terigu telah lama dikeluhkan masyarakat. Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Abdullah Mansuri, mengatakan harga tepung terigu naik cukup tinggi.

"Memang (tepung terigu) harganya ada kenaikan yang cukup lah, cukup besar. Sebenarnya ini sudah terjadi sejak beberapa saat yang lalu setelah isu bahwa Ukraina tidak menyetok lagi itu kan. Nah, sekarang apalagi ada isu India menyetop (ekspor) juga, sehingga relatif lebih tinggi harga terigu," katanya kepada IDN Times, Senin (23/5/2022).

3. Jadi keluhan masyarakat

Menko Airlangga: Perang Rusia-Ukraina Berdampak pada Harga MiePedagang sembako di Pusat Pasar Medan (IDN Times/Yurika Febrianti)

Naiknya harga tepung terigu menjadi keluhan masyarakat. Menurut Abdullah, pedagang tak bisa berbuat banyak karena tak sanggup menahan kenaikan harga.

"Otomatis ini keluhan ini memang sudah sejak 3 bulan yang lalu, karena kami juga sudah gak bisa menekan (harga) lagi kan, kami juga sudah gak bisa mengambil keuntungan banyak juga, yang penting jalan gitu, dan itu rata-rata menaikkan harga jualannya biasanya," kata dia.

Baca Juga: Peternak Cemas Harga Pakan Naik Imbas India Larang Ekspor Gandum

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya