Sektor Pertanian Konsisten Berkontribusi bagi Pertumbuhan Ekonomi RI

Sektor pertanian tumbuh 1,35 persen di Triwulan III 2021

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh positif 3,51 persen secara year on year (yoy). Pertanian tercatat sebagai salah satu sektor pertanian yang secara konsisten berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, terutama selama masa pandemik. 

“Pada triwulan III/2021 ini, sektor pertanian tumbuh 1,35 persen. Secara ekonominya, 66,42 persen PDB (Produk Domestik Bruto) berasal dari industri, pertanian, perdagangan, konstruksi, dan pertambahan,” ujar Kepala BPS Margo Yuwono saat konferensi pers secara daring, Jumat (5/11/2021) pagi. 

1. Kinerja positif subsektor perkebunan jadi penopang utama pertumbuhan di sektor pertanian

Sektor Pertanian Konsisten Berkontribusi bagi Pertumbuhan Ekonomi RI(Perkebunan Teh Kampung Taraju, Kabupaten Tasikmalaya) ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

Berdasarkan catatan BPS tahun lalu, sektor pertanian disebut tetap mengalami pertumbuhan positif sebesar 16,24 persen secara quarter to quarter (q to q) dan 2,19 persen secara yoy di triwulan II/2020 saat awal pandemik berlangsung.  

Untuk pertumbuhan sektor pertanian kali ini, Margo mengutarakan kinerja positif subsektor perkebunan menjadi penopang utamanya. 

“Tanaman perkebunan tembus 8,34 persen didorong peningkatan produksi beberapa komoditas perkebunan, seperti kelapa sawit, kopi, kakao, dan tebu,” ungkapnya. 

Baca Juga: Irigasi Pertanian Dongkrak Produktivitas Pertanian Tabanan

2. Kinerja positif komoditas perkebunan turut menopang pertumbuhan industri pengolahan

Sektor Pertanian Konsisten Berkontribusi bagi Pertumbuhan Ekonomi RIjalansanasini.com

Kinerja positif komoditas perkebunan pun turut menopang pertumbuhan industri pengolahan, terutama industri makanan dan minuman (mamin). Tercatat pertumbuhan industri mamin sebesar 3,49 persen turut didukung peningkatan produksi CPO (crude palm oil/minyak sawit mentah) dan turunannya untuk memenuhi permintaan domestik dan luar negeri. 

Tren perbaikan ekonomi tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga dunia. Margo mengungkapkan indikator Purchasing Managers Index (PMI) global pada bulan Juli, Agustus, dan September 2021 mencapai lebih dari 50. 

“Harga komoditas makanan, seperti minyak kelapa sawit, cokelat, dan kopi, di pasar internasional pada Triwulan III/2021 juga mengalami peningkatan baik secara q to q maupun yoy,” papar Margo. 

3. Turut mendongkrak kinerja ekspor Indonesia

Sektor Pertanian Konsisten Berkontribusi bagi Pertumbuhan Ekonomi RIMenteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melepas ekspor produk pertanian asal Jawa Timur (Jatim) senilai Rp140 miliar, Jumat (12/3/2021). Dokumentasi Istimewa

Membaiknya ekonomi dunia secara keseluruhan maupun beberapa mitra dagang Indonesia turut mendongkrak kinerja ekspor Indonesia, termasuk pertanian. Margo menyebutkan ekspor pertanian pada triwulan III/2021 mencapai 1,04 miliar dolar AS, atau meningkat 14,85 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya. 

Pada kesempatan terpisah, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan) Kuntoro Boga Andri turut menyoroti kondisi perekonomian nasional dan global yang terus memulih. Kuntoro berharap, pemulihan ekonomi global bisa turut mendorong peningkatan ekspor pertanian Indonesia. 

“Selama pandemik, ekspor pertanian tetap tumbuh secara positif. Tentunya kita harapkan pemulihan perekonomian mitra-mitra dagang Indonesia bisa linier dengan peningkatan ekspor pertanian kita,” sebutnya. 

4. Terus berupaya menjaga pertumbuhan sektor pertanian

Sektor Pertanian Konsisten Berkontribusi bagi Pertumbuhan Ekonomi RIIlustrasi pertanian (IDN Times/Rochmanudin)

Menurut Kuntoro, Kementan akan terus berupaya menjaga pertumbuhan sektor pertanian agar selalu positif dan menjadi penopang perekonomian Indonesia. 

“Di sisi hulu, kami fokus pada peningkatan produksi pertanian. Sementara di sisi hilir, kita perlu terus memberikan nilai tambah pada hasil produk pertanian kita sehingga bisa menjadi raja di pasar dalam negeri dan juga bersaing di pasar internasional,” jelas Kuntoro. (WEB)

Baca Juga: Kementan Rumuskan Program Aksi Adaptasi Antisipasi Dampak La Nina

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya