ilustrasi sustainable (freepik.com/rawpixel.com)
Jika mengacu India, teknologi HVDC dapat mendukung transisi menuju energi bersih dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil di negara tersebut.
Proyek tersebut melibatkan konsorsium Hitachi Energy India Ltd dan Bharat Heavy Electricals Ltd (BHEL), sebuah perusahaan sektor publik terkemuka di India yang mengerjakan sambungan HVDC bi-pole dan bi-directional ±800 kV, 6.000 MW sepanjang 1.200 kilometer.
Sambungan HVDC bi-pole dan bi-directional ±800 kV, 6.000 MW merupakan bagian dari sistem transmisi untuk menyalurkan daya dari zona energi terbarukan potensial di wilayah Khavda, Gujarat, di bawah Fase-V (8 GW): Bagian A, yang diberikan kepada POWERGRID berdasarkan penawaran kompetitif berbasis tarif (TBCB).
Proyek ini melintasi 1.200 kilometer dan masuk ke sistem transmisi evakuasi terbarukan dan antarnegara bagian berkapasitas 500 gigawatt (GW) di negara tersebut.
Ruang lingkup proyek ini meliputi transformator konverter, kontrol dan proteksi AC/DC, peralatan sakelar tegangan tinggi berisolasi gas, katup thyristor, gardu induk 765kV/400kV dan sistem tambahan yang akan diserahkan oleh Hitachi Energy India Ltd bersama dengan BHEL.
“Saya merasa terhormat karena Hitachi Energy menyumbangkan teknologi HVDC-nya untuk membantu peralihan India menuju energi yang lebih bersih dengan mengintegrasikan energi terbarukan dalam jumlah besar dari pembangkit listrik ke pusat-pusat konsumsi tinggi. Solusi kami akan mendukung pengembangan infrastruktur listrik India dengan kecepatan dan skala yang dibutuhkan untuk memenuhi komitmen penting tahun 2030,” kata Managing Director Hitachi Energy Global Grid Integration Business, Niklas Persson dalam keterangan resminya, Jumat (13/12/2024).