Jakarta, IDN Times - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi memastikan bahwa tarif batas atas (TBA) tiket pesawat tidak akan mengalami kenaikan. Budi Karya pun menyebut pihaknya akan mengevaluasi soal TBA tiket pesawat tersebut.
"Kalau naik (TBA tiket pesawat) nggak. Kalau turun kita lihat komponennya untuk TBA ini," kata Budi kepada awak media di Gedung Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Selasa (27/12/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Budi Karya turut menjelaskan bahwa TBA tiket pesawat dihitung berdasarkan sejumlah komponen.
Salah satunya adalah situasi ekonomi dunia. Menurut Budi Karya, jika komponen yang digunakan untuk perhitungan TBA tiket pesawat mengalami penurunan maka hal tersebut bisa dievaluasi.
"Ya TBA ini bisa tetap, bisa turun tergantung dengan situasi ekonomi karena kita tidak tahu juga ekonomi dunia tiba-tiba fuel-nya naik," ucap Budi.
Sebelumnya, Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengharapkan agar TBA tiket pesawat bisa dinaikkan. Bukan hanya itu, dengan kondisi operasional saat ini maka bukan tidak mungkin TBA tiket pesawat bisa dihapuskan.
"Yang kita harapkan TBA dilepas. Hari ini kita disiplin mengikuti TBA tetapi kawan sebelah lewati aja tidak ada apa-apa. Kalau tidak ada apa-apa ya sudah, dibuka saja lah semua," ujar Irfan beberapa waktu lalu.
Irfan pun menjelaskan, jika TBA tiket pesawat dihapus bukan berarti tidak ada kontrol bagi maskapai untuk menerapkan harga tiket yang mahal. Hal itu lantaran saat ini, pasar penerbangan punya kelas masing-masing dengan harga terjangkau, menengah, dan tinggi sesuai dengan tipe pelayanannya.
"Pertanyaannya balik lagi, keseimbangan perusahaan tetap hidup dan harga tetap terjangkau. Ujung-ujungnya market kok yang menentukan buat harganya. Ada kelompok market ambil TBA ada yang juga cari murah," kata Irfan.