Jakarta, IDN Times – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan pentingnya peran Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara sebagai mesin penggerak investasi nasional, khususnya dalam menarik partisipasi dari sektor swasta. Namun, ia juga memberikan catatan penting.
Menurutnya, jika Danantara terlalu dominan dalam menjalankan proyek-proyek investasi hanya dengan mengandalkan dana negara tanpa berhasil menarik investasi swasta hal itu dapat menimbulkan efek negatif berupa crowding out.
“Danantara itu lembaga milik negara (state-owned). Kalau terlalu dominan dan tidak mampu menarik investasi dari sektor swasta, maka akan terjadi crowding out,” tegas Sri Mulyani dalam keterangannya, Sabtu (5/7/2025).
Crowding out merupakan istilah dalam ekonomi yang merujuk pada kondisi di mana pembelanjaan besar-besaran oleh pemerintah atau lembaga negara justru menghambat atau mengurangi ruang bagi sektor swasta untuk berpartisipasi dalam perekonomian. Hal ini bisa terjadi karena adanya perebutan sumber daya pembiayaan atau berkurangnya insentif bagi swasta untuk berinvestasi.