Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-11-27 at 13.43.23 (1).jpeg
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI. (IDN Times/Triyan).

Intinya sih...

  • Optimistis kondisi ekonomi akan membaik ke depan.

  • Magang nasional hanya diperuntukkan untuk lulusan perguruan tinggi.

  • Indonesia butuh pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen untuk serap banyak tenaga kerja.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa akan mengusulkan agar program magang nasional diperluas untuk lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Rencana ini disampaikan Purbaya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, sebagai respons atas kebutuhan peningkatan kompetensi dan lapangan kerja bagi lulusan SMK yang jumlahnya terus bertambah setiap tahun.

Selama ini, program magang nasional dengan upah minimal setara UMP/UMK hanya ditujukan bagi lulusan jenjang sarjana atau diploma. Selain itu, program tersebut hanya dapat diikuti oleh fresh graduate dengan masa kelulusan maksimal satu tahun.

“Untuk program vokasi sudah ada program khusus dari Presiden yang cukup signifikan. Namun saya pikir benar bahwa lulusan SMK juga harus diperhatikan. Yang paling penting adalah menciptakan lapangan pekerjaan bagi mereka,” ujarnya.

1. Optimistis kondisi ekonomi akan membaik ke depan

Ilustrasi magang (freepik.com/tirachardz)

Purbaya menilai, hal itu sulit dilakukan jika pertumbuhan ekonomi masih seperti sekarang. Namun ke depan, ia optimistis kondisi akan membaik sehingga lulusan SMK dapat lebih mudah memperoleh pekerjaan.

“Kalau ekonomi tumbuhnya seperti sekarang memang susah. Namun saya pikir ke depan lulusan SMK akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan dibanding sekarang maupun sebelumnya,” jelas Purbaya.

2. Magang nasional hanya diperuntukkan untuk lulusan perguruan tinggi

Sejumlah peserta program magang nasional saat mendengarkan paparan dari pengelola Lapas Kedungpane Semarang. (IDN Times/Dok Humas Lapas Kedungpane Semarang)

Program Magang Nasional merupakan bagian dari Paket Ekonomi 8+4+5 Tahun 2025 yang diluncurkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian atas arahan Presiden Prabowo Subianto. Program ini ditujukan bagi lulusan Diploma (D1–D4) dan Sarjana (S1) yang telah lulus dalam kurun waktu maksimal satu tahun terakhir.

Selama enam bulan masa magang, peserta akan belajar langsung di perusahaan, mengerjakan proyek nyata, memperoleh bimbingan dari para profesional industri, serta mengembangkan kompetensi teknis dan soft skills yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja.

3. Indonesia butuh pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen untuk serap banyak tenaga kerja

ilustrasi pencari kerja (jobseeker) (IDN Times/Aditya Pratama)

Di sisi lain, Purbaya mengakui bahwa pemerintah belum mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang memadai di dalam negeri, sehingga banyak masyarakat memilih bekerja di luar negeri. Kondisi tersebut terutama terjadi ketika pertumbuhan ekonomi melambat.

“Banyak anak yang bekerja di luar negeri karena kegagalan kita menciptakan lapangan kerja di dalam negeri. Ketika pertumbuhan ekonomi melambat seperti kemarin-kemarin, ya memang seperti itu,” ungkapnya.

Menurut Purbaya, Indonesia membutuhkan pertumbuhan ekonomi minimal 6,7 persen untuk dapat menyerap tenaga kerja baru yang masuk usia produktif. Ia berharap kebutuhan tersebut dapat ditunjang melalui peningkatan investasi.

“Kita harapkan nanti, dengan berjalannya program-program Pak Prabowo, perbaikan iklim investasi, optimalisasi belanja pemerintah, serta manajemen fiskal dan moneter, kita bisa menjadi lebih baik lagi,” jelasnya.

Purbaya menambahkan pemerintah saat ini tengah menyiapkan program vokasi dengan alokasi anggaran yang cukup besar. Program tersebut diharapkan dapat berjalan tahun depan sehingga masyarakat memperoleh pekerjaan yang lebih layak. Namun, ia mengakui program itu hanya bersifat jangka pendek. Untuk jangka panjang, pemerintah menargetkan peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam sepuluh tahun mendatang.

“Harusnya kita membuat Indonesia seperti Amerika dalam hal kesejahteraan. Itu yang sedang kita kerjakan dalam beberapa tahun ke depan, mungkin sepuluh tahun. Jadi target kita bukan memindahkan orang supaya hidup enak di luar negeri, tetapi menciptakan kondisi di sini agar kita bisa hidup lebih baik tanpa harus ke luar negeri,” tegas Purbaya.

Editorial Team