ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)
Senada dengan Sri Mulyani, sebelumnya, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menuturkan Indonesia pernah menjadi 'pasien' IMF saat mengalami masa kelam krisis moneter 1998. Namun, IMF tidak membuat kondisi ekonomi Indonesia membaik.
Setelah berupaya untuk keluar dari krisis tersebut, pada 2006 atau di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhyono (SBY), Indonesia berhasil melunasi utang kepada IMF.
“Utang kita sudah selesai, ya. Maaf. Kita harus terima kasih sama pemerintahan sebelum Pak Jokowi, yaitu di zamannya Pak SBY. Itu berhasil selesaikan utang kita ke IMF," tuturnya dalam konferensi pers, Jumat (30/6/2023).
Adapun program hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah, dilakukan antara lain untuk komoditas nikel, bauksit, dan timah. Larangan ekspor nikel, misalnya, telah dilakukan sejak 1 Januari 2020, sebagai penerapan Undang-Undang Minerba.
Hilirisasi telah memberikan dampak positif bagi perkonomian negara. Selain dapat meningkatkan nilai rantai pasok produksi, hilirisasi dapat menyelamatkan komoditas bijih nikel dari gejolak harga.
"Hilirsasi nikel kita telah berdampak, ekspor kita 2017-2018 hanya mencapai 3,3 miliar dolar AS. Begitu, kita ekspor nikel dengan lakukan hilirisasi, ekspor kita naik di 2022 hampir 30 miliar dolar AS atau naik 10 kali lipat," tegas Bahlil.