Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kantor PT Gudang Garam, Tbk, Kediri, Jawa Timur. (ANTARA News/Asmaul Chusna)
Kantor PT Gudang Garam, Tbk, Kediri, Jawa Timur. (ANTARA News/Asmaul Chusna)

Jakarta, IDN Times - PT Gudang Garam Tbk (GGRM) membagikan update terkini soal pembagian dividen di tengah rencana pembangunan tol, yang diperkirakan bakal menelan biaya hingga Rp10,25 triliun.

Dalam konferensi pers Public Expo (Pubex) Live 2023, Direktur merangkap Sekretaris Perusahaan Gudang Garam, Heru Budiman menyampaikan, pengeluaran perseroan untuk pembangunan tol tersebut tidak akan berpengaruh terhadap rencana pembagian dividen.

Dengan begitu, Gudang Garam berkomitmen untuk tetap membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya.

"Saya rasa tidak akan langsung terdampak karena proyek tol itu juga. Tidak merupakan suatu pengeluaran yang terjadi sekaligus, pengeluaran itu terjadi secara bertahap," ucap Heru, dikutip Jumat (1/12/2023).

1. GGRM konsisten bagikan dividen sejak dua tahun terakhir

ilustrasi dividen (IDN Times/Esti Suryani)

Selama dua tahun terakhir ini, GGRM konsisten membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya.

Pada tahun buku 2021, Gudang Garam membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya dengan rasio 77 persen sebesar Rp4,3 triliun.

Kemudian pada tahun buku 2022, Gudang Garam menebar dividen dengan rasio 83 persen sebesar Rp2,3 triliun.

"Dari sini bisa kita lihat kalau keuangan mengizinkan, GGRM tentunya akan tetap membayarkan dividen," kata Heru.

2. Gudang Garam segera memulai pembangunan Jalan Tol Kediri-Tulungagung

ilustrasi Tol Trans-Jawa (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Sebelumnya diberitakan, Gudang Garam bakal membangun Jalan Tol Kediri-Tulungagung sebagai akses menuju Bandar Udara Internasional Dhoho Kediri yang juga dibangun oleh Gudang Garam.

Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Unsur Masyarakat Kementerian PUPR, Tulus Abadi mengatakan, pada akhir 2023 ini akan dilakukan perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT). Hal itu menandai dimulainya pembangunan proyek Jalan Tol Kediri-Tulungagung.

"Sudah ada pemenangnya menuju PPJT nanti di kuartal 4, akhir tahun ini 2023 untuk yang di Tulungagung," kata dia dalam diskusi dengan media di Hotel Grandhika, Jakarta Selatan, Kamis (16/11/2023).

Dia menjelaskan, Jalan Tol Kediri-Tulungagung memiliki panjang 44,51 kilometer (km) yang akan menghubungkan Bandara Dhoho yang sebentar lagi akan rampung pembangunannya.

"Karena Bandara Dhoho sudah mau finishing dan agar lebih optimal dibangun jalan tolnya oleh Gudang Garam ya. Saat ini sudah dalam proses," kata Tulus.

3. Biaya konstruksi lebih dari Rp10 triliun

Ilustrasi Modal. (IDN Times/Aditya Pratama)

Mengutip keterangan BPJT, Jalan Tol Kediri-Tulungagung direncanakan melewati Kabupaten Kediri, Kabupaten Tulungagung, dan Kota Kediri, Provinsi Jawa Timur.

Rencananya, Jalan Tol Kediri-Tulungagung akan menjadi bagian dari sistem Jalan Tol Trans Jawa dan akan tersambung pada rencana ruas Jalan Tol Ngawi-Kertosono-Kediri.

"Rencana Jalan Tol Kediri-Tulungagung diharapkan dapat menunjang aksesibilitas yang dibutuhkan dari Jaringan Jalan Lintas Pantai Selatan sehingga kebutuhan perjalanan dari wilayah selatan Provinsi Jawa Timur dapat terlayani," tulis dokumen yang dikutip dari situs web BPJT.

Kemudian, berdasarkan keterangan yang dirilis Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jalan Tol Kediri-Tulungagung diestimasikan menelan investasi mencapai Rp10,256 triliun untuk 50 tahun masa konsesi.

Lingkup proyek tersebut meliputi pendanaan pembebasan tanah, perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian, dan pemeliharaan untuk keseluruhan ruas jalan.

Editorial Team