Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gudang Garam Raih Laba Bersih Rp4,54 Triliun per Kuartal-III 2023

Gedung PT Gudang Garam Tbk di Jakarta (gudanggaramtbk.com)
Gedung PT Gudang Garam Tbk di Jakarta (gudanggaramtbk.com)

Jakarta, IDN Times - PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mencatatkan kinerja positif pada kuartal-III 2023. Hal itu tercermin lewat raihan laba bersih sebesar Rp4,45 triliun sepanjang sembilan bulan pertama 2023.

Capaian tersebut melesat 197 persen jika dibandingkan laba bersih yang diperoleh Gudang Garam pada kuartal-III 2022. Saat itu, Gudang Garam hanya mampu membukukan laba bersih sebesar Rp1,49 triliun.

"Selama sembilan bulan pertama tahun 2023, Gudang Garam berhasil memulihkan laba bagi pemegang saham. Peningkatan harga jual telah membantu Perseroan mengejar kenaikan cukai yang tinggi secara berturut-turut sejak tahun 2020," tulis manajemen Gudang Garam dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (1/12/2023).

1. Volume penjualan turun

Ilustrasi grafik (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi grafik (IDN Times/Arief Rahmat)

Sementara itu, kenaikan harga jual yang lebih tinggi dan lebih sering sejak paruh kedua 2022 membantu Gudang Garam dalam memperbaiki marjin laba brutonya, dari 8,2 persen pada 2022 menjadi 14 persen pada 2023.

Selain itu, marjin laba juga membaik dari 1,6 persen pada 2022 menjadi 5,5 persen pada tahun ini.

Kendati begitu, Gudang Garam mencatat adanya penurunan cukup signifikan dari sisi volume penjualan rokok.

"Volume penjualan mengalami penurunan sebesar 25,1 persen yang mencerminkan kondisi daya beli konsumen yang stagnan," sebut manajemen Gudang Garam.

2. Volume penjualan industri rokok turun

Ilustrasi Grafik Penurunan (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi Grafik Penurunan (IDN Times/Arief Rahmat)

Sejalan dengan hal tersebut, Riset Pasar Nielsen menyebutkan bahwa volume penjualan industri rokok tengah mengalami penurunan hingga 8,7 persen.

Hal itu disebabkan oleh kenaikan harga jual rokok, sedangkan daya beli konsumen masih mengalami tekanan.

"Selain itu konsumen cenderung beralih ke produk yang lebih murah, khususnya kategori SKT (sigaret kretek tangan) dan produk rokok produsen kecil yang cukainya jauh lebih rendah," tulis manajemen Gudang Garam.

3. Proyeksi Gudang Garam pada 2024

ilustrasi rokok (IDN Times/Arief Rahmat)
ilustrasi rokok (IDN Times/Arief Rahmat)

Setelah mengalami kenaikan cukai (termasuk PPN dan pajak rokok) yang signifikan sebesar 26 persen pada tahun 2020, 14 persen pada 2021, dan 15 persen pada 2022 (untuk kategori SKM).

Pada Desember 2022, pemerintah mengumumkan kenaikan cukai sekitar 11 persen untuk tahun 2023 dan 2024 yang memberikan kondisi operasional relatif lebih berkepastian bagi produsen rokok.

"Perseroan tetap waspada memasuki tahun 2024, mengantisipasi persaingan yang terus berlanjut sementara volume penjualan industri menurun dikarenakan daya beli konsumen yang tetap stagnan," tulis manajemen Gudang Garam.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridwan Aji Pitoko
EditorRidwan Aji Pitoko
Follow Us