Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi logo Microsoft (pexel.com/Angel Bena)
ilustrasi logo Microsoft (pexel.com/Angel Bena)

Intinya sih...

  • Microsoft PHK 9 ribu karyawan di seluruh dunia

  • Kebijakan ini dilakukan untuk efisiensi dan reorganisasi perusahaan

Jakarta, IDN Times – Microsoft pada Rabu (3/7/2025) mengumumkan resmi memangkas sekitar 9 ribu karyawan di seluruh dunia. Jumlah itu setara dengan kurang dari 4 persen dari total tenaga kerja global perusahaan.

Pengumuman dilakukan di hari kedua tahun fiskal 2026, momen di mana para eksekutif biasanya menyampaikan rencana reorganisasi. Juru bicara Microsoft mengatakan, langkah ini untuk menjaga daya saing perusahaan.

“Kami terus menerapkan perubahan organisasi yang diperlukan untuk memposisikan perusahaan dan tim secara optimal untuk sukses di pasar yang dinamis,” katanya, dikutip dari CNBC International, Kamis (3/7).

1. Microsoft kurangi lapisan manajemen untuk efisiensi

PHK Karyawan (ANTONI SHKRABA production/Paxel.com)

Pemutusan hubungan kerja (PHK) ini melanjutkan kebijakan serupa yang sudah dilakukan Microsoft pada Mei lalu. Saat itu, perusahaan juga memangkas lapisan manajemen yang ada di antara kontributor individu dan pimpinan senior. Informasi ini disampaikan oleh seorang sumber yang enggan disebut namanya karena isu ini bersifat internal.

CEO divisi gaming Microsoft, Phil Spencer, turut menyampaikan pemberitahuan ke karyawan.

“Untuk memposisikan Gaming untuk kesuksesan jangka panjang dan memungkinkan kami untuk fokus pada area pertumbuhan strategis, kami akan mengakhiri atau mengurangi pekerjaan di beberapa area bisnis dan mengikuti arahan Microsoft dalam menghapus lapisan manajemen untuk meningkatkan kelincahan dan efektivitas,” tulis Spencer dalam memo kepada timnya.

2. PHK terjadi di tengah investasi besar pada kecerdasan buatan

Ilustrasi AI (pexels.com/Tara Winstead)

Dilansir dari CNN Internasional, gelombang PHK ini berbarengan dengan makin gencarnya pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) di industri teknologi. Microsoft termasuk salah satu yang paling agresif menggunakan AI untuk efisiensi kerja. CEO Microsoft Satya Nadella bahkan menyebut, 20 hingga 30 persen kode perangkat lunak mereka kini dibuat oleh AI.

Selain itu, Microsoft juga menggelontorkan investasi besar untuk membangun infrastruktur AI. Langkah itu diprediksi bakal mengurangi kebutuhan pekerja manusia di beberapa bagian bisnis. Karena itu, perampingan karyawan jadi bagian dari strategi lanjutan perusahaan.

3. Microsoft catat laba besar, saham sempat tembus rekor

ilustrasi saham naik (pexels.com/Jakub Zerdzicki)

Meski ada PHK, kinerja keuangan Microsoft tetap mengesankan. Perusahaan meraup laba bersih hampir 26 miliar dolar Amerika Serikat (AS) dari pendapatan total 70 miliar dolar AS pada kuartal Maret.

Hasil itu melampaui proyeksi para analis dan menempatkan Microsoft sebagai salah satu perusahaan paling menguntungkan di indeks S&P 500, berdasarkan data FactSet.

Eksekutif Microsoft memperkirakan pendapatan kuartal yang berakhir Juni akan tumbuh sekitar 14 persen dibanding tahun lalu. Pertumbuhan ini ditopang oleh layanan cloud Azure dan langganan perangkat lunak produktivitas.

Saham Microsoft bahkan sempat ditutup di rekor tertinggi 497,45 dolar AS per lembar pada 26 Juni, meski turun tipis 0,2 persen sehari setelahnya saat indeks S&P 500 justru naik 0,5 persen.

Selain Microsoft, perusahaan seperti Autodesk, Chegg, dan CrowdStrike juga memangkas karyawan sepanjang 2025. Di waktu yang sama, ADP melaporkan sektor swasta (AS) kehilangan 33 ribu pekerjaan pada Juni, berbanding terbalik dengan prediksi kenaikan 100 ribu menurut survei Dow Jones.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team