Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
bendera Moldova (unsplash.com/thecyclichedgehog)
bendera Moldova (unsplash.com/thecyclichedgehog)

Intinya sih...

  • Moldova meminta izin AS untuk kelonggaran operasional Lukoil.

  • Moldova minta Lukoil hentikan operasional dalam 2 pekan.

  • Bulgaria berencana menyita kilang minyak Lukoil.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Moldova mengungkapkan rencana untuk menghindari krisis produk bahan bakar minyak (BBM) di negaranya. Langkah ini imbas sanksi yang ditetapkan kepada perusahaan minyak Rusia, Lukoil. 

“Di Moldova, Lukoil memiliki sejumlah pom bensin dan menyuplai minyak dari sumbernya dan pemiliknya memiliki hak properti swasta untuk gudang penyimpanannya, suplai, dan pengisian ulang BBM,” terang Menteri Energi Moldova, Dorin Junghietu, dikutip dari Interfax, pada Sabtu (8/11/2025).

Dalam beberapa pekan terakhir, Amerika Serikat (AS) dan Inggris sudah menetapkan sanksi kepada Lukoil. Keputusan itu untuk mendesak Rusia agar bersedia berunding damai dengan Ukraina. 

1. Moldova minta izin AS soal kelonggaran operasional Lukoil

Junghietu menyebut, Moldova mendukung sanksi AS kepada Lukoil. Namun, di sisi lain, Moldova juga seperti beberapa negara Uni Eropa (UE) yang membutuhkan izin sementara untuk operasional Lukoil dalam menghindari kelangkaan BBM. 

“Kami berkomunikasi secara konstan dengan Bulgaria dan Rumania, termasuk dengan perusahaan Rompetrol terkait suplai BBM di Moldova. Kami akan melanjutkan untuk memberitahukan kepada warga situasi terkini dan semua yang dilakukan pemerintah untuk kepentingan nasional,” ungkapnya. 

Sebelumnya, manajemen Bandara Internasional Chisinau sudah memperingatkan soal gangguan pengisian avtur imbas kelangkaan BBM. Sebab, Lukoil merupakan satu-satunya perusahaan yang menyediakan avtur di Moldova. 

2. Moldova minta Lukoil hentikan operasional dalam 2 pekan

Pada saat yang sama, Moldova mendesak Lukoil untuk menghentikan operasional perusahaannya dalam waktu 2 pekan. Dengan ini, perusahaan minyak terbesar kedua di Rusia itu diharuskan menghentikan operasional pada 21 November. 

Lukoil sudah memiliki berbagai pom bensin di Moldova dan menyuplai pasar minyak domestik di Moldova. Selain itu, Lukoil sudah mengontrol tempat penyimpanan avtur dan fasilitas pengisian bahan bakar pesawat. 

Dilansir TVP World, sejak mendapat sanksi dari AS, operasional Lukoil sudah terganggu. Alhasil, Lukoil sudah berupaya menjual asetnya di luar negeri kepada perusahaan Swiss, Gunvor. Sayangnya, Gunvor memilih untuk menarik diri karena akan dianggap sebagai boneka Kremlin. 

3. Bulgaria berencana menyita kilang minyak Lukoil

ilustrasi bendera Bulgaria (unsplash.com/ertelier)

Pada Jumat (7/11/2025), Parlemen Bulgaria menyetujui penyitaan aset Lukoil, termasuk kilang minyak Burgas. Langkah ini untuk menghindari negaranya terdampak sanksi dari AS dan Inggris kepada perusahaan minyak asal Rusia tersebut. 

Dalam Undang-Undang (UU) terbaru, pemerintah dapat menunjuk seorang manajer khusus yang dapat melanjutkan operasional kilang minyak tersebut. Selain itu, terdapat upaya penjualan kilang minyak ke perusahaan baru. 

Dilansir The Moscow Times, Pakar Energi dari Center for the Study of Democracy, Ruslan Stefanov menyebut, langkah ini menuju ke arah yang benar, tapi juga berisiko. Terdapat kemungkinan bahwa kebijakan ini melemahkan dampak sanksi dan memperbolehkan Lukoil untuk menuntut Bulgaria untuk dapat memperoleh kompensasi besar. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team