Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PM Hungaria Bakal Temui Trump di Gedung Putih Bahas Minyak Rusia

Viktor Orban dan Donald Trump. (x.com/@PM_ViktorOrban)
Viktor Orban dan Donald Trump. (x.com/@PM_ViktorOrban)
Intinya sih...
  • Hubungan akrab Trump dan Orban jadi modal politik Hungaria.
  • Orban ingin mengamankan pengecualian sanksi agar pembelian gas dan minyak mentah Rusia tidak terganggu.
  • Trump dan Orban memiliki hubungan dekat Orban ingin mendapatkan kelonggaran sanksi AS terkait pembelian minyak Rusia.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Perdana Menteri (PM) Hungaria, Viktor Orban, dijadwalkan bertemu Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, di Gedung Putih pada Jumat (7/11/2025). Pertemuan itu akan menjadi ujian bagi kedekatan keduanya, sebab Orban berencana meminta pengecualian sanksi AS terkait pembelian minyak Rusia. Langkah tersebut penting bagi Hungaria yang masih bergantung besar pada energi dari Moskow.

Hungaria dikenal sangat tergantung pada pasokan minyak dan gas Rusia untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya. Tanpa suplai tersebut, situasi energi di negara itu diyakini bakal memburuk.

“Tanpa mereka, harga energi akan melonjak, menyebabkan kekurangan cadangan kami,” kata Orban dalam wawancara dengan media Italia La Repubblica. Rusia memang menjadi pemasok utama energi bagi Hungaria.

1. Hubungan akrab Trump dan Orban jadi modal politik Hungaria

ilustrasi kesepakatan kerjasama (pexels.com/Ketut Subiyanto)
ilustrasi kesepakatan kerjasama (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Trump dan Orban sudah lama dikenal memiliki hubungan dekat. Keduanya disebut sangat akrab oleh James Bachik, analis Pusat Eropa Dewan Atlantik, kepada Al Jazeera. Trump juga diketahui memahami posisi Hungaria yang kesulitan lepas dari energi Rusia, sehingga pertemuan ini dipandang krusial untuk menentukan apakah Orban bisa mendapatkan kelonggaran sanksi tersebut.

Kebijakan tarif AS terhadap Uni Eropa turut menekan ekonomi Hungaria. Jika berhasil memperoleh izin pembelian minyak Rusia, hal itu akan menjadi kemenangan politik bagi Orban di dalam negeri. Trump sendiri kerap menggunakan pengaruhnya untuk mendukung sekutu politik yang sejalan dengannya.

Tujuan utama Orban jelas yaitu mengamankan pengecualian sanksi agar pembelian gas dan minyak mentah Rusia tidak terganggu. Menteri Luar Negeri Hungaria, Péter Szijjártó, mengatakan memutus ketergantungan energi dari Rusia hanyalah impian. Setelah Washington menjatuhkan sanksi baru pada perusahaan minyak Rusia Lukoil dan Rosneft, pertemuan ini juga akan menguji seberapa tegas pemerintahan Trump menekan Moskow.

2. Orban ingin jadi jembatan pertemuan Trump dan Putin

Pertemuan Donald Trump (kiri) dan Vladimir Putin (kanan) di Helsinki pada 16 Juli 2018. (Kremlin.ru, CC BY 4.0, via Wikimedia Commons)
Pertemuan Donald Trump (kiri) dan Vladimir Putin (kanan) di Helsinki pada 16 Juli 2018. (Kremlin.ru, CC BY 4.0, via Wikimedia Commons)

Orban juga berambisi menjadi perantara bagi pertemuan baru antara Trump dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, guna mengakhiri perang Rusia-Ukraina. Ia bahkan menawarkan Budapest sebagai lokasi pertemuan tersebut. Upaya sebelumnya gagal setelah Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, bersikap keras dalam pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio.

Orban pernah menyebut lewat media sosial bahwa hubungan antara Hungaria dan Amerika kini berada dalam masa terbaik. Ia menulis bahwa negaranya dan AS memiliki kesamaan pandangan terhadap isu besar dunia seperti perang, perdamaian, migrasi, dan nilai-nilai keluarga.

Kedekatan ideologis antara Trump dan Orban, yang sama-sama berasal dari kubu sayap kanan dengan kebijakan anti-imigrasi dan pengetatan terhadap oposisi, diperkirakan bisa membantu Orban memperoleh keringanan sanksi energi.

3. Orban ingin undang Trump ke Hungaria sebelum pemilu

Bendera Hungaria
Bendera Hungaria (pexels.com/Sara)

Dilansir dari The Guardian, prioritas utama Orban adalah mengundang Trump berkunjung ke Hungaria sebelum pemilu parlemen yang dijadwalkan pada April mendatang. Ia berharap kehadiran Trump bisa memperkuat citranya sebagai pemimpin berpengaruh dan menyuntikkan semangat baru bagi pendukung konservatifnya. Langkah itu dinilai strategis di tengah tantangan politik domestik dari oposisi baru yang mulai menguat.

Meski sering dicap sebagai “kuda Troya Putin” di Uni Eropa, Orban tetap menjaga hubungan erat dengan Trump sejak periode pertama kepemimpinannya. Lingkaran dekat Trump bahkan memuji pemerintahan Orban sebagai contoh ideal bagi kaum konservatif. Namun, sang perdana menteri juga kerap menuai kritik karena gaya hidupnya, termasuk penggunaan jet pribadi untuk urusan pribadi seperti menonton pertandingan sepak bola.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

Pemegang Saham Tesla Setujui Bayaran Setinggi Langit Elon Musk

08 Nov 2025, 15:39 WIBBusiness