Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250805-WA0014.jpg
Senyum ceria menteri dan kepala badan umumkan pertumbuhan ekonomi 5,12 persen (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Intinya sih...

  • Airlangga tidak hadirkan tanya jawab dalam Konferensi Pers Stabilitas Pasar Modal Indonesia di BEI

  • Airlangga pernah lakukan hal sama saat konferensi pers pertumbuhan ekonomi

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - "Seperti kemarin kamu hanya lemparkan senyum. Lalu pergi begitu saja bagai pesawat tempur". Begitulah sikap pemerintahan saat ini, digambarkan sempurna oleh Iwan Fals lewat lagu berjudul "Pesawat Tempurku" yang rilis pada 1990.

Hal itu tidak lepas dari gaya pemerintah saat ini dalam menggelar konferensi pers. Pada umumnya, konferensi pers digelar dengan adanya sesi tanya jawab antara jurnalis dengan narasumber di akhir sesi.

Jika berjalan hanya satu arah (monolog) dan tidak ada sesi tanya jawab maka hal tersebut lebih tepat dikatakan sebagai rilis pers atau press release saja.

Namun, yang terjadi saat ini adalah pemerintah sering meniadakan sesi tanya jawab setelah memaparkan pidato di depan jurnalis. Padahal dalam undangan yang diterima jurnalis atau kantor media, acaranya bertajuk konferensi pers.

Sesi doorstop yang jadi senjata terakhir jurnalis menguak informasi pun acapkali tidak digubris. Perwakilan pemerintah, biasanya menteri lebih sering melengos entah menuju mobil atau kantornya untuk menghindari pertanyaan para jurnalis.

1. Airlangga tidak hadirkan tanya jawab dalam konferensi pers

Konferensi pers stabilitas pasar modal Indonesia yang dipimpin oleh Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Teranyar, peristiwa itu terjadi dalam acara bertajuk "Konferensi Pers Stabilitas Pasar Modal Indonesia bersama Menteri Koordinator bidang Perekonomian Republik Indonesia," yang digelar di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (1/9/2025).

Dalam acara yang disebut sebagai konferensi pers tersebut, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto didampingi sejumlah pejabat ,di antaranya Sesmenko Perekonomian Susiwijono, Staf Khusus Menko Perekonomian Jusuf Hamka, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi, sserta Direktur Utama BEI Iman Rachman.

Airlangga menyampaikan paparan selama kurang lebih 13 menit tentang kondisi perekonomian Indonesia di tengah situasi saat ini, dan memberikan pesan optimistis kepada pengusaha serta pelaku pasar modal. Setelah sampai akhir paparan, Airlangga lantas menutup acara tersebut tanpa tanya jawab dengan para jurnalis yang hadir.

"Demikian, terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Baik, terima kasih dan terima kasih, tidak ada tanya jawab," kata Airlangga singkat yang disambut sorakan pelan dari para jurnalis.

2. Pergi tidak ingin di-doorstop

Bursa Efek Indonesia (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Setelah mengucapkan kata-kata tersebut, Airlangga bersama pejabat yang lain pun bergegas turun dari panggung dan keluar dari Main Hall BEI. Di sisi lain, para jurnalis yang tidak mengira tidak akan ada tanya jawab kalang kabut mengambil gawai dan alat perekam yang diletakkan dekat pengeras suara untuk mencegat Airlangga dan pejabat lain untuk doorstop.

Meskipun sudah bergerak cepat, Airlangga enggan berhenti menjawab pertanyaan-pertanyaan jurnalis yang belum terjawab dari sesi paparan pidatonya. Airlangga bahkan tidak menjawab sambil berjalan laiknya pejabat yang baik dan tahu cara berkomunikasi dengan wartawan.

Sementara itu, jurnalis lain mencoba mewawancarai pejabat lainnya yang ikut mengantar Airlangga keluar dari Gedung BEI. Setali tiga uang, mereka juga enggan berhenti dan menjawab pertanyaan jurnalis.

Sebuah mobil Denza berwarna putih menjemput Airlangga untuk pergi dari Gedung BEI. Airlangga berada dalam satu mobil yang sama dengan Jusuf Hamka, mereka berdua langsung pergi begitu masuk dalam mobil. Namun, beberapa jurnalis termasuk IDN Times sempat mewawancarai Jusuf Hamka terkait optimisme pelaku pasar menghadapi situasi di Indonesia saat ini.

"Saya sebagai pelaku pasar optimis dong, itu kan cuma riak-riak kecil, dalam satu bangsa yang besar itu biasa, alam demokrasi. Buktinya kemarin saya ke Karet Bivak, ke mana-mana aja kan gak ada masalah," kata pria yang karib disapa Babah Alun tersebut.

Selain itu, awak media juga sempat mendapatkan jawaban dari doorstop Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi usai Airlangga dan Jusuf Hamka meninggalkan Gedung BEI.

3. Airlangga pernah lakukan hal sama saat konferensi pers pertumbuhan ekonomi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) didampingi Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy (kiri) dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) saat menyampaikan paparan pada konferensi pers pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025 di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (5/8). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Hampir sebulan sebelumnya, Airlangga juga mengakhiri konferensi pers tanpa sesi tanya jawab dengan awak media. Hal itu terjadi saat acara bertajuk "Konferensi Pers Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2025".

Selain mendengarkan paparan soal perekonomian Indonesia dari Airlangga, awak media juga harus menyimak paparan dari sejumlah menteri, seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Bappenas Rachmat Pambudy, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, dan Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana.

Dalam undangan yang diterima media, konferensi pers tersebut sejatinya berlangsung pukul 16.30 WIB di Graha Sawala Gedung Kemenko Perekonomian. Namun, realisasi acara tersebut ngaret nyaris 1,5 jam, dan baru mulai pukul 17.50 WIB atau menjelang maghrib.

Sebelum sesi pemaparan materi tentang perekonomian Indonesia kuartal II-2025, para menteri yang hadir melakukan sesi foto terlebih dahulu. Mereka tampak semringah lantaran pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2025 bisa menyentuh 5,12 persen, sebuah pencapaian yang tidak terduga oleh siapapun terutama para ekonom.

Sesi pemaparan dari para menteri dan kepala badan yang disebutkan di atas berlangsung selama 1 jam lebih. Setelah pemaparan, biasanya akan ada sesi tanya jawab yang dilanjutkan dengan doorstop, tetapi pada saat itu Airlangga langsung menutup konferensi pers tanpa tanya jawab dengan alasan sudah lewat waktu maghrib.

"Baik bapak ibu yang kami hormati, demikian penjelasan dari bapak ibu menteri, Menteri Keuangan, Menteri Bappenas, Menteri Investasi, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Menteri Perdagangan, Menteri Pariwisata, dan Kepala Badan Gizi Nasional. Sehubungan dengan kita sudah lewat maghrib, jadi tidak ada pertanyaan. Terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," ucap Airlangga yang disambut dengan sorakan dari awak media.

Mendengar hal tersebut, para jurnalis langsung bergegas keluar Graha Sawala untuk mencegat para menteri dan melakukan sesi doorstop. Namun, sayang seribu sayang hampir semua menteri termasuk Airlangga dan Sri Mulyani enggan meladeni pertanyaan wartawan.

Sepengatahuan IDN Times, awak media hanya bisa mendapatkan jawaban sesi doorstop dari Maruarar Sirait dan Rosan Roeslani pada saat itu.

Editorial Team