5 Negara dengan Nilai Tukar Mata Uang Terendah di Dunia

Nilai tukar yang rendah terhadap Dolar Amerika 

Nilai tukar mata uang atau disebut juga kurs adalah nilai mata uang suatu negara yang dinyatakan dengan nilai mata uang negara lain. Secara umum, nilai tukar suatu mata uang dinyatakan kuat atau lemah, bergantung pada nilai tukarnya terhadap dolar Amerika. Sejak akhir Perang Dunia II, dolar Amerika telah menjadi mata uang yang penting di seluruh dunia.

Dapat dikatakan dolar Amerika adalah mata uang yang paling umum di dunia. Ini karena dolar Amerika merupakan mata uang cadangan dari mayoritas negara di dunia, dan paling banyak digunakan untuk transaksi perdagangan internasional. Sentralitas mata uang tersebut memberikan banyak manfaat dalam kemudahan perdagangan internasional, termasuk memberikan pinjaman kepada negara lain. 

Nilai tukar mata uang merupakan nilai yang fluktuatif dan dipengaruhi banyak faktor ekonomi. Dilansir World101, beberapa faktor yang memengaruhi kekuatan nilai mata uang adalah tingkat permintaan terhadap mata uang, ketertarikan investor terhadap suatu negara, komoditas negara, dan inflasi. Negara apa saja yang memiliki nilai tukar mata uang paling rendah terhadap dolar Amerika? Simak daftar berikut. 

1. Venezuela

5 Negara dengan Nilai Tukar Mata Uang Terendah di Duniailustrasi penukaran bolívar Venezuela ke dolar Amerika (twitter.com/danheld)

Negara yang terletak di Amerika Selatan ini memiliki mata uang bernama bolívar. Mata uang ini memiliki kode VEF, yang sekarang diganti menjadi VES yakni seri uang yang dihilangkan angka nol-nya. Dengan menggunakan kurs tengah atau middle rate, 1 dolar Amerika kurang lebih setara dengan 441.700 bolívar. 

Venezuela telah beberapa kali mengalami inflasi. The Economist melansir bahwa harga mata uang Venezuela yang rendah merupakan hasil dari inflasi sebesar 46.000 persen per tahun. Inflasi tersebut sebagian besar disebabkan oleh pencetakan uang untuk membiayai defisit pemerintah yang mengakibatkan jumlah uang beredar terlalu banyak.

2. Iran

5 Negara dengan Nilai Tukar Mata Uang Terendah di Duniapotret uang kertas rial Iran (twitter.com/mdubowitz)

Iran merupakan salah satu negara dengan nilai tukar mata uang yang paling lemah terhadap dolar Amerika. Menggunakan middle rate, 1 dolar Amerika kurang lebih setara dengan 42.000 rial Iran. Dilansir Reuters nilai tukar mata uang dengan kode IRR tersebut telah turun sebesar 49 persen pada tahun 2020 karena penurunan harga minyak. Selain itu, Iran juga memiliki angka kematian COVID-19 tertinggi di Timur Tengah. 

Rendahnya harga tukar rial juga dipengaruhi tingkat inflasi resmi yang mencapai sekitar 45 persen. Dilansir Iran International, Iran kehilangan pendapatan dari ekspor minyak lebih dari 120 miliar dolar Amerika, sejak presiden Amerika, Donald Trump, keluar dari JCPOA (Joint Comprehensive Plan of Action) pada tahun 2018, dan memberlakukan sanksi bagi Iran.

3. Vietnam

5 Negara dengan Nilai Tukar Mata Uang Terendah di Duniapotret uang kertas dong Vietnam (maxpixel.net/ Public Domain)

Negara di Asia Tenggara dengan mata uang bernama dong ini menjadi salah satu negara dengan harga tukar mata uang terendah. Dengan middle rate, nilai 1 dolar Amerika kurang lebih setara dengan 22.713 dong. Vietnam yang tergolong baru dalam pasar global—dibandingkan negara Asia Selatan lainnya—menjadi salah satu faktor yang membuat nilai tukar dong Vietnam rendah. Negara tersebut mulai memasuki pasar global pada tahun 1980.

Nilai tukar yang rendah berarti perusahaan Vietnam yang menjual barang ke Amerika Serikat mendapat lebih banyak dong Vietnam dari dolar yang diterima dari pelanggan Amerika, sementara itu eksportir Amerika membayar lebih untuk menukar dong.

VOA melansir bahwa berdasarkan laporan tengah tahunan Departemen Keuangan Amerika Serikat, tentang kebijakan makro ekonomi dan valuta asing mitra dagang utama, Vietnam dan Swiss dianggap sebagai manipulator mata uang. Departemen tersebut menetapkan bahwa mata uang Vietnam undervalued sebesar 4,7 persen pada 2019. Dikatakan juga bahwa bank sentral Vietnam menolak tuduhan Amerika bahwa mereka memanipulasi mata uangnya. 

Baca Juga: 9 Linimasa Sejarah Perjalanan Rupiah sebagai Mata Uang Indonesia

4. Indonesia

5 Negara dengan Nilai Tukar Mata Uang Terendah di Duniapotret kumpula uang kertas rupiah emisi lama (commons.wikimedia.org/Midori)

Rupiah Indonesia memiliki nilai tukar terhadap dolar Amerika yang tergolong rendah. Mengacu pada middle rate, 1 dolar Amerika setara dengan kurang lebih Rp14.200 rupiah. Dilansir CNBC, rupiah Indonesia adalah mata uang Asia dengan kinerja terburuk sepanjang tahun 2020. Dikatakan bahwa hal tersebut merupakan akibat dari keputusan pemerintah yang meminta bank sentral mendanai sebagian defisit anggaran yang meningkat.

Pengaturan 'pembagian beban utang' antara pemerintah dan bank sentral, Bank Indonesia, melibatkan pembelian obligasi senilai 397,6 triliun rupiah. Dilansir Reuters, utang tersebut diberikan Bank Indonesia tanpa menerima bunga sedikitpun. Dana tersebut akan membantu membiayai defisit fiskal tahun 2020 yang diperkirakan mencapai 6,34 persen dari PDB, karena anggaran yang lebih besar untuk usaha memerangi COVID-19.

Program tersebut juga dikenal sebagai monetisasi utang, disamakan dengan pelonggaran kuantitatif yang hingga saat ini hanya digunakan oleh bank sentral utama di negara maju seperti AS dan Eropa.

5. Uzbekistan

5 Negara dengan Nilai Tukar Mata Uang Terendah di Duniapotret uang kertas som Uzbekistan bernilai 100 dolar Amerika (commons.wikimedia.org/File Upload Bot (Magnus Manske))

Negara yang terletak di Asia Tengah ini memiliki mata uang bernama som dengan kode UZS. Nilai 1 dolar Amerika kurang lebih setara dengan 10.670 som. Dilansir KUN.UZ devaluasi mata uang tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti berkurangnya pertukaran mata uang asing dari ekspor dan transfer uang internasional, tingginya permintaan impor, dan devaluasi mata uang nasional dari mitra dagang utama.

Dilansir Reuters, Uzbekistan menjual gas alam ke Rusia dan China. Kazakhstan adalah pasar utama Uzbekistan untuk ekspor, termasuk buah dan sayuran. Dengan kata lain, Uzbekistan memiliki ketergantungan pada Rusia dan China yang merupakan tujuan ekspor dari 80 persen produksi gas alam mereka. Penurunan nilai mata uang Rusia dan Kazakhstan turut memengaruhi nilai tukar som Uzbekistan. 

Nilai tukar mata uang dan kondisi ekonomi negara merupakan hal yang saling berkaitan. Masyarakat dapat membantu pemerintah memperkuat ekonomi dan nilai tukar mata uang negara dengan lebih memilih menggunakan hasil produksi dalam negeri, sehingga mengurangi tingkat impor.

Baca Juga: Mirip Banget! Ini 3 Perbedaan Uang dan Mata Uang 

MONICA GRACIA Photo Verified Writer MONICA GRACIA

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya