Digugat Uni Eropa ke WTO, Jokowi: Ya Hadapi, Jangan Mundur!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo tidak gentar sedikit pun, meski Indonesia digugat Uni Eropa ke Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO. Jokowi mengatakan, prosesnya saat ini sedang banding.
Jokowi mengatakan, Indonesia tak akan mundur. Menurutnya, bila menjadi negara maju, tak boleh mundur dengan gugatan apapun.
"Menteri-menteri tanya ke saya, 'Pak, gimana kita digugat?' Digugat ya hadapi. Digugat kemudian mundur jangan berharap ini akan jadi negara maju," ujar Jokowi dalam pidatonya di acara HUT ke-8 PSI di Djakarta Theater, Jakarta, Selasa (31/1/2023).
Baca Juga: Pertamina Kembangkan Ekosistem Baterai EV, Apa Saja Langkahnya?
1. Masih proses banding
Jokowi menerangkan, saat ini gugatan itu masih dalam tahap banding. Selain itu, dia berharap rencana menyetop ekspor bijih bauksit juga tidak digugat oleh negara lain
"Banding, kita tunggu lagi gak apa-apa, pada saat nanti ada keputusan barang ini sudah jadi. Karena kemarin kita setop bauksit, ini belum ada hyang gugat, ppadahal 80 persen material bauksit itu larinya ke Tiongkok. Ini sudah kita dapat musuh di Uni Eropa, ini ada lagi yang gede juga. Moga-moga gak gugat, " kata dia.
"Setelah bauksit nanti lagi tembaga. Ini juga harus top, sehingga komponen-komponen kabel itu ada semuanya diproduksi di negara kita," sambungya.
Editor’s picks
Baca Juga: Tunjang Ekosistem Baterai EV, Pertamina Optimalkan Nikel Indonesia
2. Jokowi ungkap satu komponen yang tak dimiliki Indonesia untuk industri baterai
Dalam kesempatan itu, Jokowi menjelaskan Indonesia juga sedang membangun industri baterai. Jokowi mengatakan, Indonesia tidak mempunya litium sebagai salah satu bahan pembuat baterai.
"Nikel itu ada di Sulawesi, Maluku Utara. Tembaga ada di Papua, di Sumbawa. Bauksit ada di Kalimantan dan ada di Kepri. Timah ada di Bangka Belitung, gimana mengintegrasikan ini, ada smelter di sini, di sana, disatukan jadi barang namanya EV baterai dan mobil listrik," ucap dia.
3. Australia dan Afrika yang punya Litium
Jokowi mengatakan, Asutralia dan Afrika memiliki litium dalam kekayaan alamnya.
"Stainless steel kita punya sendiri, alumunium kita ada, tembaga kita ada, timah kita ada, yang belum kita cuma satu, barang yang namanya litium," kata Jokowi lagi.
Baca Juga: Lanjut Larang Ekspor Minerba, Jokowi Gak Takut Kena Gugat di WTO