Harga BBM Naik, Komisi VII DPR: Subsidi Selama Ini untuk Orang Mampu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto mendukung Presiden Joko "Jokowi" Widodo menaikkan harga BBM subsidi. Menurutnya, subsidi BBM selama ini tak tepat sasaran.
"Maka dari itu harga BBM harus disesuaikan. Karena subsidi yang selama ini dikeluarkan tidak tepat sasaran atau untuk orang mampu sehingga perlu dialihkan. Sebab kan tidak adil. Bagaimana dengan mereka yang tidak punya kendaraan? Jadi, subsidi dikurangi dan direlokasi untuk yang tidak punya kendaraan,” ujar Sugeng dalam keterangannya, Selasa (6/9/2022).
Baca Juga: Tolak BBM Naik, Ribuan Buruh Demo Padati Gedung DPR
1. Pertalite selama ini banyak digunakan oleh mobil pribadi
Sugeng menjelaskan, salah satu BBM subsidi jenis pertalite selama ini banyak digunakan oleh mobil pribadi. Seharusnya, kata Sugeng, pertalite digunakan oleh sepeda motor dan angkutan umum.
Politikus NasDem itu berujar, subsidi BBM kini sudah membebani ABPN. Oleh karena itu, perlu ada relokasi anggaran agar masyarakat miskin tetap terbantu.
"Keuangan negara harus kita akui jebol. Hari ini dengan kuota 23 juta kiloliter itu asumsinya semua meleset. Indonesian Crude Price (ICP) yang semula dipatok 63 dolar AS/barel meleset menjadi rata-rata 104,9 dolar AS/barel,” ucap dia.
Baca Juga: Bakal Ada Demo Buruh Tolak Harga BBM Naik, Jokowi: Sampaikan Baik-baik
2. Harga BBM di Indonesia jauh dari keekonomian
Sementara itu, Ekonom Faisal Basri menilai, harga BBM di Indonesia jauh dari keekonomian. Menurutnya, berapapun anggaran yang disediakan pemerintah untuk subsidi BBM tidak akan pernah cukup.
"Harga di Indonesia lebih murah dibandingkan Arab Saudi," kata dia.
3. Jokowi jelaskan alasan menaikkan harga BBM
Sebelumnya, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa pemerintah harus membuat keputusan dalam situasi yang sulit, dalam hal ini adalah menaikkan harga BBM.
"Ini adalah pilihan terakhir pemerintah, yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapatkan subsidi akan mengalami penyesuaian," kata Jokowi dalam konferensi pers, Sabtu (3/9/2022).
Dia menjelaskan bahwa sebagian subsidi BBM akan dialihkan untuk bantuan yang lebih tepat sasaran. Sebab, selama ini subsidi BBM cenderung dinikmati oleh kalangan mampu.
"Dan lagi lebih dari 70 persen subsidi justru dinikmati oleh kelompok yang mampu, yaitu pemilik mobil-mobil pribadi. Mestinya uang negara itu harus diprioritaskan untuk memberikan subsidi kepada masyarakat yang kurang mampu," ujarnya.