Jokowi Akan Setop Ekspor Tembaga di 2023, Ini Alasannya

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengatakan akan menyetop ekspor tembaga. Rencananya, kebijakan itu akan dilakukan pada 2023 ini.
Jokowi membeberkan alasannya yakin ingin menyetop ekspor tembaga. "Nanti sebentar mau saya umumkan tembaga setop tahun ini, karena saya cek kemarin smelternya Freeport dan smelter yang ada di NTB sudah lebih dari 50 persen jadi, Freeport sudah lebih 51 persen. Freeport sudah mayoritas milik kita. Jangan terbayang-bayang lagi Freeport masih milik Amerika, sudah mayoritas kita miliki," tegas Jokowi di Mandiri Investment Forum di Jakarta, Rabu (1/2/2023).
Baca Juga: Peta Hilirisasi Investasi Rampung, Bahlil Lapor ke Jokowi
1. Jokowi ingin melakukan hilirisasi
Dalam kesempatan itu, Jokowi menjelaskan keinginannya ingin melakukan hilirisasi. Jokowi menyebut, pemerintah kini sudah menyetop ekspor nikel dan bijih bauksit.
"Dampak hilirisasi minerba dan migas menambah PDB 699 billion dan lapangan kerja yang terbuka di angka 8,8 juta. Ini sebuah dampak besar," kata Jokowi.
Baca Juga: Jokowi Ngotot Lanjutkan Hiliriasi Nikel, Uni Eropa 'Gerah'
2. Indonesia jadi pengekspor bijih bauksit ketiga terbesar
Jokowi mencontohkan, alasannya menyetop ekspor bijih bauksit itu karena Indonesia menjadi negara pemasok terbesar ketiga. Padahal, ketika sudah jadi alumunium, ekspornya berada di urutan ke-33.
"Mentahnya (bijih bauksit) nomor 3 kok, barang setengah jadi, barang jadinya di 33," ucap dia.
3. Jokowi tak gentar bila nanti digugat
Lebih lanjut, Jokowi mengaku tak gentar bila nanti digugat ketika menyetop ekspor tembaga. Sebab, gugatan juga dilakukan Uni Eropa ketika Indonesia menghentikan ekspor nikel.
"Kalau nanti digugat, kita mundur, kita belok, enak lagi ekspor, lupakan kita jadi negara maju," imbuh Jokowi.