5 Hal yang Harus Diperhatikan Brand sebelum Live Shopping

Perlu persiapan matang

Live shopping atau aktivitas live streaming sambil berjualan semakin populer di Indonesia. Bukan tanpa alasan, live shopping menawarkan kemudahan dalam berbelanja online. Melalui live streaming, terjadi interaksi real time antara pembeli dan penjual sehingga pembeli bisa bebas bertanya dan meminta demonstrasi produk.

Bagi brand, ini menjadi strategi yang seksi karena diketahui bantu dongkrak penjualan. Tak ayal banyak brand dari berbagai industri memanfaatkan live shopping di beberapa platform, seperti TikTok. Namun sebelum melakukan live shopping, sebaiknya perhatikan beberapa hal berikut ini agar target penjualan tercapai atau bahkan terlampaui.

1. Pahami audiens dengan baik

5 Hal yang Harus Diperhatikan Brand sebelum Live Shoppingilustrasi orang melakukan live streaming (pexels.com/Miriam Alonso)

Agar live shopping berjalan sukses, brand harus memahami audiens yang akan dibidik. Hal ini menjadi sedemikian penting lantaran strategi live shopping harus disesuaikan dengan karakteristik audiens. Sebagai contoh, cara penyampaian seperti apa yang disukai audiens, siapa yang sebaiknya menjadi host, dan waktu terbaik untuk melakukan live shopping.

Kalau ingin melakukan usaha lebih, brand dapat melakukan riset untuk mendapat gambaran menyeluruh tentang audiens. Ini bisa dilakukan dengan menyebarkan kuesioner untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas. Dengan demikian, strategi yang disusun bisa menjadi lebih valid karena berdasarkan data riil.

2. Mempersiapkan teknis live shopping

5 Hal yang Harus Diperhatikan Brand sebelum Live Shoppingilustrasi orang melakukan live shopping (pexels.com/cottonbro studio)

Kerap diabaikan, persiapan teknis yang matang sangat dibutuhkan selama live shopping. Sebab, ini bertujuan memberi pengalaman maksimal bagi audiens. Hal-hal seperti studio yang mumpuni, mic dan audio yang jernih, lighting yang oke, background yang ditata rapi, dan lainnya perlu diperhatikan.

Apabila ada kesalahan teknis, audiens bukan tak mungkin meninggalkan live karena merasa gak puas. Karenanya, persiapkan segala kebutuhan teknis dengan matang sebelum melakukan live. Bila perlu, lakukan percobaan terlebih dulu untuk memastikan semuanya siap.

Baca Juga: 5 Metrik Penting untuk Mengukur Kesuksesan Live Shopping

3. Menambahkan promo menarik

5 Hal yang Harus Diperhatikan Brand sebelum Live Shoppingilustrasi promo (pexels.com/Markus Spiske)

Gak bisa dimungkiri, promo menjadi bahan pertimbangan utama para konsumen dalam membeli produk. Untuk memikat daya tarik konsumen, brand dapat menambahkan sejumlah promo yang hanya tersedia selama live shopping berlangsung untuk memberi kesan eksklusif. 

Agar konsumen segera checkout barang yang ingin dibelinya, brand juga bisa menciptakan urgensi seperti membatasi stok atau memberlakukan durasi promo untuk setiap produk. Dengan demikian, audiens merasa takut kehabisan dan buru-buru melakukan transaksi.

4. Menggandeng KOL untuk live shopping

5 Hal yang Harus Diperhatikan Brand sebelum Live Shoppingilustrasi KOL (pexels.com/Liza Summer)

Untuk menarik lebih banyak massa, brand dapat berkolaborasi dengan para KOL sebagai host live shopping. Terdapat beberapa variabel yang perlu diperhatikan dalam memilih KOL. Sebut saja niche, bujet, dan kemampuan KOL dalam "meracuni" audiens.

Pertama, niche KOL harus selaras dengan jenis produk yang ditawarkan brand. Sebagai contoh, brand makeup bisa menggandeng KOL yang bergerak di bidang beauty seperti Tasya Farasya atau Abel Cantika.

Kedua, pemilihan KOL juga harus sesuai bujet. Setiap KOL punya rate card masing-masing. Rate card biasanya dipengaruhi oleh jumlah pengikut, jumlah reach, dan engagement rate. KOL mega dan makro yang jumlah pengikutnya melebihi seratus ribu orang tentu punya rate card lebih fantastis dibanding KOL mikro dan nano. 

Terakhir, kemampuan KOL dalam memengaruhi audiens juga patut diperhitungkan. Sebab bagaimanapun, kehadiran KOL gak hanya bertujuan mengundang viewers, tetapi juga meningkatkan sales.

5. Selalu berinteraksi dengan audiens

5 Hal yang Harus Diperhatikan Brand sebelum Live Shoppingilustrasi orang melakukan live streaming (pexels.com/Miriam Alonso)

Ini menjadi poin yang gak boleh dilewatkan. Tujuan utama live shopping ialah membawa pengalaman belanja offline ke dunia online. Fondasinya terletak pada interaksi dua arah antara brand dan konsumen.

Melalui interaksi ini, audiens bisa bebas bertanya tentang produk, bahkan meminta host untuk mendemonstrasikan produknya. Dengan demikian, konsumen memiliki gambaran detail mengenai produk. 

Selain itu, interaksi ini memungkinkan audiens merasa lebih dekat dengan brand sehingga kepercayaan konsumen meningkat. Hal ini sangat menguntungkan brand karena konsumen bisa menjadi advokat yang melakukan pemasaran word of mouth yang lebih lanjut dapat mendongkrak penjualan. 

Demi kesuksesan live shoppingbrand perlu melakukan persiapan yang matang. Mulai dari riset audiens, penyusunan strategi live shopping, hingga persiapan teknis sebelum dan selama live berlangsung. Dengan demikian, peluang brand untuk mencapai atau bahkan melampaui target penjualan bisa membesar. 

Baca Juga: 3 Alasan Brand Harus Live Shopping, Bisa Dongkrak Penjualan

Nadhifa Aulia Arnesya Photo Verified Writer Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya