Infografis 15 Daftar Ekspor RI yang Paling Terdampak Tarif Trump (IDN Times/Aditya Pratama)
Negara-negara di Asia Tenggara menghadapi hasil yang sangat berbeda menyusul pengumuman terbaru. Ketika Trump membuat pengumuman tarif pada 2 April, tidak ada tempat yang lebih terkejut daripada di kawasan ini, yang seluruh pandangan dunia dan model ekonominya dibangun di atas ekspor.
Pungutan awalnya mencapai 49 persen di beberapa negara, menghantam berbagai industri mulai dari eksportir elektronik di Thailand dan Vietnam hingga pembuat chip di Malaysia dan pabrik pakaian di Kamboja .
Di antara 10 negara di ASEAN, Vietnam adalah yang pertama bernegosiasi dengan AS dan yang pertama mencapai kesepakatan sehingga berhasil menurunkan tarifnya dari 46 persen menjadi 20 persen. Meskipun beberapa laporan menunjukkan Hanoi tidak setuju dengan angka-angka Trump, Vietnam secara efektif menetapkan patokan untuk wilayah lainnya.
Berdasarkan daftar terbaru hari ini, sebagian besar negara lain—termasuk Kamboja, Indonesia, Malaysia, Filipina, Bangladesh, Sri Lanka, Thailand , dan Vietnam —kini dikenakan tarif sebesar 19 persen hingga 20 persen. Brunei Darussalam berada di posisi yang berbeda, dengan tarif sedikit lebih tinggi, yaitu 25 persen.
Sementara itu, Laos dan Myanmar terdampak paling parah dengan tarif tertinggi kedua sebesar 40 persen. Alasan di balik tarif yang lebih tinggi ini belum jelas, tetapi Deborah Elms selaku Kepala Kebijakan Perdagangan di Hinrich Foundation berpendapat, akses pasar mereka yang terbatas, daya beli rendah, dan hubungan dekat dengan China mungkin telah mempengaruhi keputusan Gedung Putih.
Di sisi lain, tarif Singapura tetap tidak berubah sebesar 10 persen. Negara kota ini mengimpor lebih banyak produk dari AS daripada yang diekspornya.