Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kapal tanker PT Pertamina International shipping (PIS) (dok. PIS)
Kapal tanker PT Pertamina International shipping (PIS) (dok. PIS)

Intinya sih...

  • Impor minyak dilakukan lewat Singapura, bukan langsung dari AS

  • Indonesia berencana meningkatkan impor energi langsung dari Amerika Serikat untuk keseimbangan neraca dagang

  • Pertamina masih dalam proses negosiasi untuk penambahan impor minyak dan gas dari AS guna meringankan tarif resiprokal AS

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menyampaikan pemerintah tengah menjajaki pendekatan dengan perusahaan dari Amerika Serikat (AS) untuk meningkatkan impor minyak.

Hal itu dilakukan sebagai bagian dari upaya memperkuat neraca perdagangan antara kedua negara untuk meringankan tarif resiprokal diberlakukan Presiden AS Donald Trump terhadap Indonesia.

"Jadi dengan beberapa produsen minyak di Amerika kita juga sudah berkomunikasi, seperti dengan Exxon, mereka memiliki produksi global sekitar 5,5 juta barel per hari, ya sementara untuk Chevron mereka memiliki produksi global sekitar 3 juta barel," kata Yuliot ditemui di Le Méridien Jakarta, Selasa (8/7/2025).

1. Selama ini impor dilakukan lewat Singapura

ilustrasi kapal tanker Pertamina International Shipping (dok. PIS)

Mantan Wakil Menteri Investasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) itu menjelaskan, selama ini kedua perusahaan tersebut memasok minyak ke Singapura, yang kemudian diimpor oleh Indonesia.

Alur impor tidak langsung itu menyebabkan transaksi tercatat bukan sebagai ekspor dari Amerika, melainkan dari negara perantara seperti Singapura. Hal ini, kata dia, menjadi salah satu perhatian pemerintah.

"Jadi mereka selama ini suplai ke Singapura, dari Singapura baru kita impor, jadi pada saat posisi kita indirect itu akan tercatat ini bukan ekspor dari Amerika tetapi dicatat dari negara lain," jelas Yuliot.

2. Indonesia upayakan keseimbangan neraca dagang dengan AS

Dampak Tarif Trump 32% Tantangan Baru bagi Indonesia, sumber: CNN Bussiness

Yuliot memaparkan dalam upaya menciptakan keseimbangan neraca dagang, Indonesia berencana meningkatkan impor energi langsung dari Amerika Serikat.

"Kita merencanakan akan meningkatkan impor energi dari Amerika, karena selama ini kan kita juga mengimpor dari beberapa negara, ada yang indirect, kita mencatatkan impor dari Singapura, kemudian kita juga mengimpor dari Timur Tengah," sebutnya.

3. Pertamina masih melangsungkan negosiasi impor energi

Kantor Pusat Pertamina di Gambir, Jakarta Pusat. (dok. Pertamina)

PT Pertamina (Persero) menyampaikan rencana penambahan impor minyak dan gas (migas) dari Amerika Serikat (AS) masih dalam proses negosiasi guna meringankan tarif resiprokal AS. Hal itu disampaikan Pertamina saat dimintai konfirmasi mengenai kelanjutan rencana tersebut pasca pengumuman tarif 32 persen oleh pemerintah AS terhadap Indonesia.

"Masih dalam proses negosiasi," kata Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso kepada IDN Times, Selasa (8/7/2025).

Editorial Team