Jakarta, IDN Times - Nilai investasi Pembangunan konstruksi proyek lintas rel terpadu kereta ringan atau light rail transit (LRT) tahap kedua yang menghubungkan Cibubur dan Bogor dengan panjang 25 kilometer diperkirakan sebesar Rp12 triliun.
"Sekitar Rp12 triliun lah kira-kira, tapi belum dihitung," kata Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Budi Harto, di Jakarta, Senin , (11/11).
Pihaknya mengatakan, untuk skema pembiayaan investasi tersebut kemungkinan masih akan bervariasi.
"Tinggal tunggu pemerintah, groundbreaking kita siap. Untuk skema pembiayaan bervariasi, bisa APBN, bisa seperti LRT Jabodebek. Nanti ditentukan pemerintah," tuturnya.
Pembangunan LRT tahap II ini diprediksi akan rampung dalam waktu 3 tahun, pihaknya mengaku pembangunan proyek LRT tersebut sudah memasuki proses desain, kendati begitu pihak masih menunggu instruksi pemerintah untuk melanjutkan proyek tersebut.
"Dalam proses desain. Tinggal nunggu pemerintah kapan mulai, kami siap menjalankan," ujarnya.
Sebagai informasi, emiten berkode saham ADHI tersebut pada semester I 2019, meruap laba bersih sebesar Rp215,0 miliar atau meningkat 1,08 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar
Rp212,7 miliar.