Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dolar AS stagnan alias tak berubah posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan, Jumat (22/9/2023) sore ini.
Mengutip Bloomberg, mata uang Garuda parkir di Rp15.375 pada penutupan hari ini. Posisi tersebut sama dengan penutupan perdagangan kemarin, Kamis (21/9/2023).
Nilai tukar rupiah menguat tipis di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), ke Rp15.383 per dolar AS pada Jumat (22/9/2023).
Kurs mata uang Garuda hari ini lebih kecil dibandingkan posisi pada Kamis (21/9/2023) yang ada di level Rp15.397 per dolar AS. Dengan kata lain, rupiah menguat 14 poin.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, Bank Indonesia (BI) yang memutuskan kembali menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate pada level 5,75 persen sesuai ekspektasi pasar.
Menurutnya, keputusan BI menahan suku bunga tersebut konsisten dengan stance kebijakan moneter untuk memastikan inflasi tetap rendah dan terkendali.
"Dengan suku bunga ditahan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tetap lebih stabil daripada mata uang negara lain. Meskipun, rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 0,98 persen dibandingkan dengan Agustus 2023," ujar Ibrahim.
Dikatakan Ibrahim, dengan bank sentral AS atau Federal Reserve (the Fed) mempertahankan suku bunga pada minggu ini, namun memberi sinyal untuk tetap hawkish, mengecewakan ekspektasi pasar untuk setidaknya empat kali penurunan suku bunga pada tahun depan.
Ibrahim pun memproyeksikan nilai tukar rupiah akan menguat tipis pada Senin (25/9/2023), pada rentang Rp15.360-Rp15.410 per dolar AS.