Jakarta, IDN Times - Nissan Motor Co. resmi membatalkan pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik (EV) senilai 1,1 miliar dolar Amerika Serikat (AS) (Rp18,1 triliun) di Kitakyushu, Jepang Selatan. Pengumuman ini disampaikan pada Jumat (9/5/2025), memicu kekhawatiran di industri otomotif yang tengah berlomba mengembangkan teknologi hijau.
Keputusan ini mencerminkan tekanan finansial serius yang dihadapi Nissan. Saham perusahaan langsung turun 2,3 persen di Bursa Efek Tokyo setelah kabar ini tersebar. Proyek yang sebelumnya diharapkan membuka ribuan lapangan kerja kini dibatalkan, meninggalkan ketidakpastian di wilayah Kitakyushu.
Selain memukul perekonomian lokal, keputusan ini memunculkan keraguan terhadap strategi elektrifikasi Nissan. Padahal, perusahaan sempat mengumumkan peluncuran 19 model EV hingga 2030.