Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko membeberkan alasan operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) mundur ke Agustus 2023.
Tiko mengatakan, proyek tersebut sebenarnya sudah bisa beroperasi secara teknis pada bulan Juni 2023.
"Bukan mundur, kita Juni sudah full operation secara teknis," kata Tiko usai menghadiri rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, di Jakarta, Senin (3/4/2023).
Tiko mengatakan, pemerintah memundurkan operasional KCJB agar bertepatan dengan perayaan kado Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-78 pada 17 Agustus 2023 mendatang.
Selain itu, peresmian KCJB pada Agustus mendatang sekaligus meresmikan integrasi Stasiun Halim dengan LRT Jabodebek.
"Cuma kita biar untuk kado ulang tahun 17-an digabung sama LRT supaya langsung nyambung," ujar Tiko.
Adapun operasional LRT Jabodebek dipastikan terlaksana pada Juli 2023. Kepala Divisi LRT Jabodetabek dari PT KAI (Persero), Mochamad Purnomosidi memastikan transportasi massal itu akan melintas di Jabodebek sesuai target terakhir.
"Juli, kan kemarin sudah dirilis Jli," kata Purnomo kepada IDN Times, Minggu (2/4).
Soal peresmian LRT Jabodebek pada 18 Agustus 2023, menurut Purnomo hanya untuk integrasi Stasiun LRT Jabodebek di Halim, dengan Stasiun KCJB di Halim. Sebelum peresmian itu, operasional LRT Jabodebek dilakukan pada Juli 2023, tanpa ada penghentian di Stasiun Halim.
"Kalau yang Agustus itu terkait dengan grand launching integrasi dengan KCJB," ucap Purnomo.
Purnomo mengatakan, saat ini Stasiun Halim sudah terbangun. Stasiun itu berada satu koridor dengan Stasiun KCJB Halim. Adapun peresmiannya dilakukan bulan Agustus karena menunggu penyelesaian proyek KCJB.
"Proses, sedang menunggu. Karena dulu Halim itu sudah ada stasiunnya," ujar Purnomo.
Setelah diresmikan pada 18 Agustus nanti, LRT Jabodebek akan berhenti di Stasiun Halim. "Nah sekarang kita lagi proses testing agar bisa berhenti di Halim," tutur dia.