Outlook Ekonomi Direvisi, Pemerintah Targetkan Ekonomi 4,7–5 Persen

Intinya sih...
Pemerintah memberikan stimulus untuk pertumbuhan ekonomi 5 persen
Proyeksi pertumbuhan ekonomi di kuartal II diperkirakan mencapai 5 persen
Pertumbuhan ekonomi kuartal I hanya sebesar 4,87 persen
Jakarta, IDN Times - Kementerian Keuangan menetapkan outlook pertumbuhan ekonomi 2025 di kisaran 4,7 persen hingga 5,0 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan target dalam APBN 2025 yang sebelumnya dipatok sebesar 5,2 persen.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, batas bawah outlook pertumbuhan ekonomi sebesar 4,7 persen tahun ini, menyesuaikan dengan proyeksi lembaga-lembaga internasional yang menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonominya karena meningkatnya ketidakpastian global.
Adapun Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD), Bank Dunia, dan IMF memangkas pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,7 persen di tahun ini.
“Seperti diketahui, semua lembaga internasional memprediksi Indonesia mungkin akan tumbuh di angka 4,7 persen. Pemerintah akan mencoba melakukan berbagai langkah mitigasi agar pertumbuhan ekonomi bisa mendekati, atau bahkan tetap mencapai, 5 persen,” tutur Sri Mulyani dalam Rapat Kerja bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Selasa (1/7/2025).
1. Stimulus untuk dongkrak kinerja ekonomi
Untuk menjaga pertumbuhan ekonomi di level 5 persen tahun ini, pemerintah telah berupaya memberikan sejumlah stimulus dan melakukan akselerasi belanja, terutama untuk program-program prioritas, di tengah dinamika global yang penuh ketidakpastian.
Selain itu, instrumen fiskal juga akan menjadi salah satu andalan dalam pelaksanaan kebijakan counter-cyclical terhadap program-program unggulan seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), FLPP perumahan, Sekolah Rakyat, dan berbagai program lainnya yang memiliki efek berganda (multiplier effect) terhadap perekonomian.
2. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan tumbuh 5 persen di kuartal II
Adapun Sri Mulyani memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada semester I 2025 masih berada di kisaran 5 persen, meskipun lembaga internasional memperkirakan hanya mencapai 4,7 persen.
"Kinerja perekonomian pada kuartal II diperkirakan akan melanjutkan tren positif dari kuartal I 2025, dengan dukungan berbagai stimulus untuk menjaga daya beli masyarakat dan stabilitas ekonomi nasional," tegasnya.
3. Pertumbuhan ekonomi kuartal I hanya 4,87 persen
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I 2025 melambat ke 4,87 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dan terkontraksi 0,89 persen secara kuartalan (quarter to quarter/qtq).
Realisasi pertumbuhan ekonomi secara tahunan tersebut lebih rendah dibandingkan kuartal I 2024 sebesar 5,11 persen (yoy), juga lebih rendah jika dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 5,02 persen (yoy).
Komponen utama penopang pertumbuhan ekonomi nasional masih didorong oleh konsumsi rumah tangga, yang tumbuh sebesar 4,89 persen (yoy) dengan kontribusi sebesar 54,53 persen.
Selain konsumsi rumah tangga, pertumbuhan ekonomi sepanjang 2024 juga disumbang oleh Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 2,12 persen, meski melambat dari periode yang sama tahun 2024 yakni 3,79 persen.
Kelompok ini memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 28,03 persen di kuartal I-2025.