Pasar Penjual: Pengertian, Ciri-ciri, Pengaruh dan Contohnya

Menurut Otoritas Jasa Keuangan, pasar penjual didefinisikan sebagai:

Pasar yang ditandai oleh permintaan yang secara nisbi melebihi penawaran karena terdapat kelangkaan barang di pasar sehingga harga barang cenderung meningkat; dalam kondisi ini pasar dikuasai oleh penjual sehingga pada tingkat berapapun harga yang ditawarkan oleh penjual, barang akan tetap dibeli oleh pembeli; misalnya, apabila terjadi kelangkaan sembilan bahan pokok (sembako), harga yang tercipta di pasar merupakan patokan harga yang ditetapkan sendiri oleh penjual (sellers market).

Penjual akan lebih sering melihat beberapa pembeli bersaing untuk mendapatkan properti yang mereka inginkan. Karena pada pasar penjual orang memiliki lebih banyak uang untuk belanja properti.

Akibat dari pasar penjual ini akan mendorong harga menjadi naik, sehingga pembeli harus menghabiskan lebih banyak uang untuk mendapatkan barang yang mereka inginkan. Situasi ini tentu akan sangat menguntungkan bagi para penjual, karena penjual akan mendapatkan penjualan dan keuntungan melebihi ekspektasi.

Berikut beberapa ciri-ciri dari pasar penjual yaitu:

• di dalam pasar, terdapat lebih banyak permintaan dibandingkan dengan persediaan barang;
• jangka waktu pasar cenderung bersifat sementara;
• pasar penjual tidak dapat dipastikan kapan akan terjadi dan seberapa lama berlangsung;
• harga barang cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan harga normal.

Pembeli akan memiliki pengaruh yang lebih kecil dibandingkan para penjual. Biasanya pada pasar penjual, menyebabkan adanya persaingan penawaran pada barang yang sama, adanya perang penawaran atau kontrak yang menguntungkan penjualan. 

Pembeli sulit untuk bisa bernegosiasi sebanyak mungkin dengan penjual atau mungkin, mengabaikan permintaan umum untuk membuat penawaran yang lebih menarik. 

Harga barang dapat dijual lebih dari harga asli. Penjual juga dapat mempengaruhi bagian lain dari proses pembelian barang seperti penawaran pengiriman.

Beberapa barang yang dijual mungkin tidak terdaftar secara resmi, karena barang dijual melalui daftar saku atau penawaran pribadi sebagai lawan dari daftar barang publik. Peningkatan pembelian pada barang tersebut juga dapat menandakan bahwa ekonomi yang lebih sehat secara keseluruhan yang menyebabkan suku bunga hipotek meningkat.

Pasar penjual tidak selamanya bertahan. Karena mungkin para penjual harus menunggu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun untuk menjual saat kondisi pasar penjual tepat, karena biasanya pasar penjual timbul pada kondisi tertentu. 

Berikut beberapa contoh dari pasar penjual yaitu:

• Saat bencana banjir, terjadinya kelangkaan terhadap bahan pangan, para penjual akan menjual bahan pangan yang dimilikinya dengan harga yang lebih tinggi daripada harga normal. Peningkatan harga tersebut dikarenakan tingginya permintaan sedangkan penawaran barang tidak ada atau minim.
• Saat terjadi krisis ekonomi pada awal 2001 dan 2020, pasar perumahan memiliki harga yang melonjak.
• Untuk memutus rantai mata penyebaran virus, maka setiap orang diwajibkan untuk menggunakan masker. Di awal pandemi Covid-19, permintaan akan masker secara drastis melonjak, namun sulit untuk memenuhi semua permintaan. Akhirnya terjadi kelangkaan dan harga masker pun dijual hingga ratusan ribu per boks. Hal yang sama juga terjadi pada produk hand sanitizer dan sabun cuci tangan.

Berdasarkan contoh di atas, pada pasar penjual juga berlaku hukum permintaan dan penawaran. Untuk menghindari adanya kelangkaan yang menyebabkan terjadinya pasar penjual, pemerintah perlu mengintervensi dan mengendalikan harga agar tidak terjadi inflasi yang berlebihan.