Imam saat melakukan aktivitas produksi mebel. IDN Times/Khusnul Hasana
Dedy menekankan pentingnya optimalisasi pasar dalam negeri sebagai langkah pelengkap perluasan ekspor. Peningkatan belanja pemerintah terhadap produk lokal perlu didorong melalui realokasi anggaran, guna mendorong pertumbuhan industri nasional.
Menurutnya, implementasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) secara konsisten serta pengendalian impor murah dan ilegal menjadi bagian dari strategi perlindungan industri lokal.
"Guna mendorong industri dalam negeri juga diperlukan kebijakan insentif dan fasilitasi industri padat karya. Baik untuk industri dengan orientasi pasar dalam negeri maupun ekspor," kata Dedy.
Menurutnya, kemudahan perizinan investasi perlu diperkuat untuk menarik investasi pada industri yang menguasai teknologi dan menghasilkan produk berdaya saing. Hal itu harus disertai peningkatan kualitas desain, teknologi, fasilitas produksi, dan bahan baku, dalam satu kebijakan industri yang terpadu.
Dia juga menyoroti pentingnya pendidikan vokasi untuk menyiapkan tenaga kerja terampil yang mampu mengoperasikan teknologi modern. Dukungan kebijakan produksi, kata Dedy, harus bersinergi agar tercipta ekosistem industri kecil dan menengah yang kuat.
Selain itu, kepastian hukum juga dinilai krusial. Penegakan hukum yang tegas dan adil dinilai perlu diperkuat untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif.
"DPP Asmindo siap untuk duduk bersama dengan semua asosiasi industri terkait dan juga dengan Pemerintah, untuk bersama-sama merumuskan kebijakan nyata dalam rangka membangun ekosistem yang kuat di industri mebel dan kerajinan Indonesia," ujarnya.