Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mengecek harga saham (pexels.com/AlphaTradeZona)

Intinya sih...

  • Pelaku pasar menunggu hasil negosiasi pemerintah Indonesia dengan Presiden Trump terkait tarif impor, untuk membangun optimisme pasar.
  • Pasar berharap pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap stabil pada 5 persen tahun ini, meskipun targetnya 8 persen.

Jakarta, IDN Times - Head Riset Kiwoom, Liza Camelia Suryanata mengatakan, pelaku pasar tengah menunggu hasil negosiasi yang dilakukan pemerintah Indonesia kepada Presiden Donald Trump terkait besaran tarif impor yang diterapkan beberapa waktu lalu. 

Hasil dari negosiasi dinilainya bisa membangun optimisme pasar, apalagi beberapa waktu terakhir laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan rupiah mengalami pelemahan pasca Trump mengumumkan kebijakan tarif impor untuk berbagai negara. 

"Jurus-jurus negosiasi dari Indonesia akan dimonitor oleh pelaku pasar, khususnya bagaimana Indonesia bisa survive dari gelombang aliran modal asing keluar atau sell off," ujatnya kepada IDN Times, Kamis (10/4/2024). 

1. Pelaku pasar berharap pertumbuhan ekonomi stabil 5 persen

ilustrasi ekonomi (IDN Times)

Di tengah kondisi ketidakpastian global yang meningkat ditambah dengan ketentuan tarif impor dari Presiden AS Donald Trump, kata Liza, pelaku pasar berharap pemerintah bisa mempertahankan pertumbuhan ekonomi tahun ini pada level stabil 5 persen (yoy). 

"(Pemerintah) harus menjaga pertumuhan ekonomi tetap bertahan di 5 persen meskipun ada target ambisius sebesar 8 persen (yoy)," ujarnya. 

2. Indonesia tidak lakukan retaliasi

Infografis 15 Daftar Ekspor RI yang Paling Terdampak Tarif Trump (IDN Times/Aditya Pratama)

  • Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah Indonesia telah menempuh berbagai upaya negosiasi untuk memfasilitasi kepentingan kedua negara dalam menyeimbangkan neraca perdagangan. 

“Indonesia akan mengedepankan jalur negosiasi dan tidak melakukan tindakan retaliasi, sejalan dengan negara ASEAN lainnya. Negosiasi kita upayakan dengan revitalisasi Indonesia-US Trade and Investment Framework Agreement (TIFA) yang sudah berlaku sejak 1996,” ujar Airlangga.

3. Beberapa kebijakan strategis untuk negosiasi dengan Trump

ilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Airlangga menyatakan, akan menempuh beberapa kebijakan strategis sebagai upaya negosiasi dalam merespon tarif AS. Beberapa di antaranya, yakni dengan deregulasi Non-Tariff Measures (NTMs) melalui relaksasi TKDN sektor ICT dari AS seperti GE, Apple, Oracle, dan Microsoft, melakukan evaluasi terhadap kebijakan Lartas, dan mempercepat proses sertifikasi halal. 

Kedua negara juga mendiskusikan langkah-langkah kebijakan untuk menyeimbangkan neraca perdagangan barang. Airlangga menyampaikan, pemerintah Indonesia akan menyiapkan insentif fiskal dan nonfiskal untuk mendorong impor produk AS dan menjaga daya saing produk ekspor Indonesia ke AS, tentunya dengan tetap mengedepankan kepentingan nasional.

”Kami percaya bahwa dengan mengedepankan dialog dan sinergi yang baik, kedua negara dapat saling bekerja sama untuk hubungan dagang yang seimbang dan saling menguntungkan,” ucap Airlangga.

Editorial Team