Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250712-WA0000.jpg
Pelindo kembali mendukung penyelenggaraan Penglipuran Village Festival XII, yang diadakan pada 10–12 Juli 2025 di Desa Adat Penglipuran, Kabupaten Bangli, Bali. (Dok. Pelindo)

Intinya sih...

  • Pelindo siapkan desa binaan baru

  • Kunjungan wisata ke Penglipuran tembus 1 juta lebih tahun 2024

  • Desa Penglipuran dapat pengakuan UNWTO

Jakarta, IDN Times – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo kembali mendukung penyelenggaraan Penglipuran Village Festival XII, yang diadakan pada 10–12 Juli 2025 di Desa Adat Penglipuran, Kabupaten Bangli, Bali. Dukungan ini bagian dari komitmen Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sebagai pembina Desa Penglipuran.

Festival kali ini mengangkat tema “Samskerti Bhumi Jana: Harmoni Menuju Pariwisata Berkelanjutan dan Inklusif”. Kegiatan ini menjadi sarana pelestarian tradisi serta memperkuat ekosistem pariwisata berkelanjutan.

Pelindo menjadikan Penglipuran sebagai desa binaan sejak 2017 dan saat ini terikat MoU pembinaan hingga 2030.

"Kami mendampingi desa ini melalui sejumlah program, seperti penyediaan sarana infrastruktur pendukung pariwisata, pembentukan tata kelola kelembagaan usaha desa, penyusunan laporan keuangan, hingga peningkatan hospitality pengelola untuk mendukung Port Tourism," kata Direktur SDM dan Umun Pelindo, Dwi Fatan Lilyana, Jumat (11/7/2025).

"Saat ini Desa Penglipuran yang sudah maju tidak lagi menjadi objek penerima bantuan program namun menjadi mitra strategis perusahaan untuk tujuan pelestarian budaya dan promosi wisata turis kapal pesiar dari Benoa,” sambunya.

1. Pelindo siapkan desa binaan baru

Kampung tertata rapi di Desa Penglipuran, Bali, dengan arsitektur tradisional dan jalan setapak yang bersih. Sumber: Wikimedia Commons (public domain)

Pelindo juga sedang menyiapkan desa binaan baru dengan standar Penglipuran sehingga dapat menciptakan kawasan wisata baru di daerah lain ke depan melalui "Program Port Tourism" untuk mendorong peningkatan jumlah kunjungan wisatwan kapal pesiar ke desa-desa binaan perusahaan.

Dwi menambahkan, penguatan kapasitas pengelola desa wisata menjadi prioritas yang tidak berhenti pada pelestarian budaya, tapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi warga yang berkelanjutan dan akuntabel serta sejalan dengan bisnis perusahaan melalui peningkatan wisatawan kapal pesiar ke desa binaan.

"Pelindo juga sedang menyiapkan desa binaan baru yang dapat mendorong kunjungan wisatawan kapal pesiar ke Indonesia dengan standar pengelolaan Desa Wosata Penglipuran yang sudah maju,” kata Dwi.

2. Kunjungan wisata ke Penglipuran tembus 1 juta lebih tahun 2024

Potret Desa Wisata Penglipuran (instagram.com/desa_adat_penglipuran)

Sebagai informasi, sepanjang 2024, desa ini mencatat 1.023.750 kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Rata-rata kunjungan mencapai 2.652 orang per hari. Festival tahun ini menampilkan berbagai kegiatan budaya, seperti parade gebogan, lomba barong macan, penjor, lomba mewarnai, hingga pertunjukan musik lokal dan pameran UMKM. 

"Ratusan warga desa, siswa sekolah, serta pelaku seni dan usaha lokal turut terlibat langsung dalam kegiatan ini," kata dia.

3. Desa Penglipuran dapat pengakuan UNWTO

Ilustrasi Desa Penglipuran (unsplash.com/@rubenhutabarat)

Ketua Panitia Festival, I Komang Kembar Sedana Arta, menambahkan, Pelindo sebagai mitra strategis sangat membantu keberlangsungan festival dan mendukung agenda jangka panjang desa.

Desa Penglipuran sebelumnya mendapat pengakuan internasional dari UNWTO sebagai salah satu Best Tourism Villages in The World pada 2023. Penglipuran tahun 2025 ini mendapatkan kembali penghargaan bergengsi Kalpataru Lestari dari Kementerian Lingkungan Hidup. Pengakuan ini memacu masyarakat untuk terus meningkatkan kualitas pengelolaan wisata yang berbasis pelestarian alam dan budaya.

Editorial Team