Pembelian 50 Pesawat, Garuda-Boeing Sempat Tak Sepakat soal DP

- Garuda Indonesia sepakat beli 50 pesawat Boeing senilai 3,2 miliar dolar AS atau Rp51,8 triliun hingga 2029 dalam negosiasi dengan AS terkait tarif impor resiprokal.
- Proses negosiasi dilakukan dengan skema business to business (b to b) antara Garuda dan Boeing untuk pembelian pesawat serta layanan perawatan pesawat.
- Pemerintah Indonesia juga menawarkan proposal lain kepada AS, termasuk peningkatan impor produk pertanian dan energi serta kelonggaran tarif bea masuk, yang berhasil membuahkan hasil dengan pemangkasan tarif resiprokal Trump menjadi 19 persen.
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sedang proses negosiasi dengan Boeing soal pembelian 50 pesawat.
Airlangga mengatakan, Garuda Indonesia sempat tidak sepakat dengan Boeing soal uang muka (down payment/DP).
“Kemudian Garuda juga menandatangani perencanaan untuk membeli 50 pesawat. Belum deal, karena DP-nya doang,” ujar Airlangga saat membuka sosialisasi kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) di kantornya, Jakarta, Senin (21/7/2025).
1. Sudah menemui kesepakatan usai negosiasi dengan AS berhasil

Pembelian pesawat Boeing merupakan bagian dari komitmen Indonesia kepada Amerika Serikat (AS) dalam proses negosiasi tarif impor resiprokal yang ditetapkan Presiden AS, Donald Trump.
Garuda berkomitmen akan membeli pesawat senilai 3,2 miliar dolar AS atau setara Rp51,8 triliun hingga 2029.
Selain komitmen itu, pemerintah juga menawarkan proposal lain, mulai dari peningkatan impor produk pertanian dan energi, dan juga kelonggaran tarif bea masuk, hambatan non-tarif, dan sebagainya untuk AS.
Penawaran itu diberikan dengan harapan Trump menurunkan tarif impor resiprokal sebesar 32 persen terhadap produk Indonesia.
Negosiasi pemerintah membuahkan hasil, karena Trump memangkas tarif resiprokal menjadi 19 persen untuk Indonesia.
Menurut Airlangga, tidak sepakatnya Garuda dengan Boeing soal DP terjadi saat Trump belum memangkas tarif menjadi 19 persen.
"Enggak, itu teknisnya sedang kita bahas, jadi itu sudah tidak menjadi isu lagi. Sekarang sudah murni komersial. Itu terjadi pada saat tarif kita 32 persen. Sesudah tarif kita turun 19 persen, maka semuanya menjadi lebih lancar," ucap Airlangga dalam konferensi pers usai sosialisasi tarif Trump.
2. Garuda Indonesia lanjutkan negosiasi b to b

Airlangga mengatakan, saat ini proses negosiasi dilakukan Garuda dengan Boeing, alias dengan skema business to business (b to b).
"Pesawat Garuda itu sedang dalam proses negosiasi business to business antara Boeing dengan Garuda. Jadi teknisnya nanti kita tunggu perkembangan selanjutnya," ucap Airlangga.
3. Garuda juga teken komitmen perawatan pesawat

Dalam proposal Indonesia ke AS, Garuda Indonesia juga meneken komitmen layanan perawatan pesawat dengan AS.
Nilai layanan yang akan digunakan sebesar 11,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp181,4 triliun, yang berlaku jangka panjang, yakni sampai 2041.