Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
20251021_162252.jpg
Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (IDN Times/Trio Hamdani)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono mengungkapkan fokus utama pemerintah dalam sektor pangan, yaitu masalah infrastruktur irigasi.

"Nah sekarang fokus untuk pangan. Yang paling sering kita temukan adalah bendungannya ada, irigasinya tidak nyambung ke sawah," katanya dalam konferensi pers pencapaian pembangunan infrastruktur 1 tahun pemerintahan Prabowo-Gibran, dikutip Rabu (22/10/2025).

Padahal, irigasi yang memadai sangat dibutuhkan untuk mengairi sawah di berbagai kawasan pertanian agar dapat meningkatkan indeks pertanaman dan memungkinkan petani panen dua hingga tiga kali setiap tahun, sehingga produktivitas pun meningkat.

"Perlu irigasi yang cukup, mengairi sawah-sawah yang ada di berbagai kawasan pertanian. Ini untuk meningkatkan produktivitas," ujar pria yang akrab disapa AHY itu.

1. Pemerintah mulai genjot infrastruktur irigasi

Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (IDN Times/Trio Hamdani)

Dia menjelaskan upaya peningkatan irigasi dibagi menjadi tiga tahapan. Saat ini, realisasi tahap I sudah mencapai 97,39 persen di 13 provinsi, yang berhasil mengairi lebih dari 280 ribu hektare (Ha) sawah dan telah menyerap kurang lebih 13 ribu tenaga kerja.

"Sedangkan, tahap II ini memang masih kami kejar terus. Karena ingat, kami juga ada tahap-tahap. Tapi, dalam tiga bulan terakhir ini, kami akan kejar sehingga bisa menambah lahan sawah yang teraliri. Termasuk membuka lapangan pekerjaan yang lebih besar lagi," ujarnya.

Total, target lahan sawah yang akan teraliri irigasi dalam tiga tahap adalah tahap I 280.880 Ha sawah, tahap II 225.774 Ha sawah, dan tahap III 148.503,97 Ha sawah.

2. Sebaran luas lahan irigasi di berbagai kawasan

Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (IDN Times/Trio Hamdani)

Secara keseluruhan, sebaran program irigasi untuk ketahanan pangan telah diagregatkan di berbagai kawasan. Kawasan tersebut mencakup Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, Bali-Nusra, Maluku, dan Papua.

"Dan, bisa dilihat tahap demi tahapnya. Nah, itu bicara tentang irigasi untuk ketahanan pangan," ujar Ketua Umum Partai Demokrat itu.

Rincian luas lahan yang teraliri di berbagai kawasan adalah:

  • Sumatra dengan total 215.394 Ha, terbagi menjadi tahap I 138.573 Ha, tahap II 40.730 Ha, dan tahap III 36.091 Ha.

  • Kalimantan dengan total 157.386 Ha, mencakup tahap I 130.093 Ha, tahap II 17.822 Ha, dan tahap III 9.471 Ha.

  • Sulawesi dengan total 94.913 Ha, memiliki tahap I 12.214 Ha, tahap II 46.043 Ha, dan tahap III 36.656 Ha.

  • Jawa dengan total 150.744 Ha, terdiri dari tahap I 102.147 Ha dan tahap II 48.597 Ha.

  • Bali Nusa dengan total 25.559 Ha, meliputi tahap I 15.767 Ha dan tahap II 9.792 Ha.

  • Maluku Papua dengan total 9.183 Ha, memiliki tahap II 3.288 Ha dan tahap III 5.895 Ha.

3. Irigasi salah satu upaya dukung ketahanan pangan

Presiden Prabowo Subianto memimpin panen raya jagung serentak kuartal-II. Prabowo didampingi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Mentan Amran Sulaiman. (dok. Tim Komunikasi Prabowo)

AHY menekankan penguatan irigasi dilakukan di samping berbagai upaya lain yang sudah dijalankan oleh Kementerian Pertanian, termasuk di antaranya adalah mekanisasi alat pertanian dan lain sebagainya.

"Tentunya, upaya yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian, termasuk juga mekanisasi dan lain sebagainya, tetapi fokus kita adalah bagaimana irigasi semakin kuat untuk mendukung ketahanan pangan," ujarnya.

Editorial Team