Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Soal Masalah Utang Whoosh, AHY Bicara Opsi Di-takeover Danantara

20251021_160842.jpg
Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (IDN Times/Trio Hamdani)
Intinya sih...
  • AHY tegaskan tak ingin utang kereta cepat jadi polemik
  • Berbagai opsi penyelesaian utang masih terus dibahas
  • Prabowo bakal rilis keppres terkait restrukturisasi utang
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan penyelesaian utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh masih terus dikaji.

Opsi yang dikaji termasuk opsi penanggulangan prasarana oleh pemerintah atau diambil alih oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

"Masih ada opsi tentunya prasarana ditanggulangi oleh pemerintah, tapi juga masih ada opsi bahwa sudah Danantara bisa takeover dan lain-lain," katanya dalam konferensi pers pencapaian pembangunan infrastruktur 1 tahun pemerintahan Prabowo-Gibran, Selasa (21/10/2025).

1. AHY tak mau utang kereta cepat menjadi polemik

20251021_160834.jpg
Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (IDN Times/Trio Hamdani)

Dia menegaskan, tidak ingin isu utang kereta cepat menimbulkan polemik seolah-olah pemerintah berhadapan dengan pihak swasta, Danantara, atau badan usaha milik negara (BUMN), sebab semua pihak memiliki semangat yang sama untuk mencari solusi terbaik.

"Ini arahan dari Bapak Presiden dan saya sedang mengawal isu ini bersama teman-teman yang lain," ujarnya.

2. Berbagai opsi penyelesaian utang masih terus dibahas

Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Whoosh. (dok. KCIC)
Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Whoosh. (dok. KCIC)

Pria yang akrab disapa AHY itu mengakui proyek Whoosh saat ini menghadapi tantangan serius terkait utang yang memerlukan solusi. Untuk mencari jalan keluar, pertemuan telah digelar di Wisma Danantara beberapa hari lalu.

"Dalam pertemuan yang digelar beberapa hari yang lalu di Wisma Danantara, antara Badan Pengelola baik ya hadir Pak Rosan ya sebagai CEO, kemudian juga COO Pak Dony dan CIO Pak Pandu waktu itu, kita sama-sama mencari solusi bagaimana dan masih dikembangkan," tuturnya.

Pihaknya juga telah beberapa kali mengundang pihak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Direktur Utama KAI, dan semua pihak yang mengawal Whoosh.

"Saya belum bisa menyampaikan secara definitif, karena memang masih terus dikembangkan, nanti saja pada saatnya kita akan jelaskan secara terbuka bagaimana langkah yang diambil," ujarnya.

3. Prabowo bakal rilis Keppres terkait restrukturisasi utang

IMG_20250806_194634.jpg
Presiden Prabowo Subianto naik Whoosh ke Bandung, Rabu (6/8/2025) (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan proses restrukturisasi proyek Whoosh telah disepakati dengan pihak China. Luhut mengatakan, proses restrukturisasi kini menunggu keputusan presiden (keppres) diteken Presiden Prabowo Subianto agar tim resmi dapat segera melakukan negosiasi.

Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) itu menilai, pergantian pemerintahan beberapa waktu lalu membuat pembentukan tim tersebut terlambat.

"Sekarang perlu nunggu keppres, supaya timnya segera berunding, dan sementara China-nya sudah bersedia kok, gak ada masalah," kata Luhut dalam agenda '1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran' di Jakarta, Kamis (16/10/2025).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

3 Cara Mengajukan KUR di BRI, BNI dan Mandiri Secara Online

21 Okt 2025, 23:00 WIBBusiness