Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Suasana Pasar Hewan Ambarketawang, Selasa (4/6/2024). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)
Suasana Pasar Hewan Ambarketawang, Selasa (4/6/2024). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Intinya sih...

  • Provinsi Papua Tengah dan Kabupaten Nabire memiliki inflasi tertinggi menurut Mendagri Muhammad Tito Karnavian.
  • Tingkat inflasi nasional sebesar 2,84 persen per Mei 2024 tidak mencerminkan kondisi di tingkat lokal, sehingga pemerintah daerah diminta untuk tidak terlena.
  • Pemda diimbau untuk bekerja keras dalam melakukan pengendalian inflasi, menemukan penyebab tingginya inflasi, dan memantau komoditas yang menjadi penyumbang tingginya inflasi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengungkapkan sepuluh daerah yang angka inflasinya tinggi berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per 9 Juni 2024.

Adapun, di tingkat provinsi dengan inflasi tertinggi ialah Papua Tengah, Gorontalo, Papua Barat, Riau, Sumatera Utara, Papua Selatan, Sumatera Barat, Sulawesi Utara, Bengkulu, dan Kepulauan Riau.

Di tingkat kabupaten, yakni Nabire, Minahasa Selatan, Kampar, Gorontalo, Minahasa Utara, Tolitoli, Pasaman Barat, Karo, Labuhanbatu, dan Aceh Tengah. Sementara di tingkat kota, yaitu Ambon, Padangsidimpuan, Sibolga, Medan, Dumai, Pematangsiantar, Batam, Bukittinggi, Tual, dan Padang.

1. Pemda diminta tak terlena meski inflasi nasional terkendali

Mendagri Tito Karnavian mau uji hasil kerja Penjabat dan Kepala Daerah yang dipilih langsung. (IDN Times/Amir Faisol)

Tito lantas meminta pemerintah daerah (Pemda) jangan terlena meski inflasi secara nasional terkendali sebesar 2,84 persen per Mei 2024. Mengingat, kondisi inflasi di masing-masing daerah masih beragam, bahkan ada yang di atas rerata nasional.

"Tapi, angka nasional ini kita juga jangan terlalu euforia, karena angka ini tidak menggambarkan kesamaan di tingkat lokal," kata dia dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Senin (10/6/2024).

2. Tito imbau kepala daerah bekerja keras kendalikan inflasi

(dok. Kemendagri)

Tito mengimbau kepala daerah yang angka inflasinya masih tinggi dapat lebih bekerja keras dalam melakukan pengendalian. 

Ia menekankan kepala daerah agar mampu menemukan penyebab tingginya inflasi, apakah dari aspek suplai atau distribusi barang.

Tito pun menyebutkan sejumlah komoditas yang perlu diwaspadai Pemda seperti cabai merah, cabai rawit, daging ayam ras, dan bawang merah. 

“Ini perlu mungkin saya kira pantau strategi dari Kementan, atau dari daerah-daerah, bagaimana untuk mendongkrak produksi bawang merah di tempat-tempat yang selalu minus atau defisit,” ujar Tito.

3. Waspada jelang Idul Adha

Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono meninjau gelaran program sembako murah di Papanggo, Jakarta Utara, Sabtu (7/4/2024). (Dok. Dinas Kominfotik Pemprov DKI Jakarta)

Tito mengingatkan bahwa sikap waspada itu perlu dilakukan daerah terlebih menjelang perayaan Idul Adha yang akan berdampak terhadap permintaan sejumlah komoditas. 

“Iduladha ini pasti akan menaikkan demand (komoditas) tertentu yang bersifat temporer, tapi di sisi lain untuk daging sapi karena banyak kurban mungkin akan banyak berlebihan, artinya kecukupan,” ujarnya.

Tito meminta masing-masing daerah terus memantau berbagai komoditas yang menjadi penyumbang tingginya inflasi. Daerah dengan inflasi yang tinggi diimbau agar berkoordinasi bersama pihak terkait sehingga dapat mengendalikan persoalan tersebut secara lebih baik. 

“Jangan selesai rapat selesai, setelah zoom meeting selesai, tapi ada langkah selanjutnya masing-masing,” imbaunya.

Editorial Team