Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
PLTU Suralaya (dok. PLN)

Jakarta, IDN Times - Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagyo, meragukan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) jadi biang kerok polusi udara di Jakarta dan sekitarnya saat ini.

Ucapan Agus didasarkan atas polusi yang masih belum berkurang, walaupun telah ada penghentian operasi 4 unit PLTU Suralaya sebagai bentuk voluntary shutdown. PLTU itu sendiri beroperasi dan menghasilkan kapasitas 1,6 gigawatt listrik sejak 29 Agustus.
 
“Soal polusi udara Jakarta jelas bukan PLTU penyebabnya,” kata Agus dalam pernyataanya, dikutip Rabu (6/9/2023).

1. Transportasi penyebab utama polusi

Suasana jalan saat lampu merah di Jakarta (IDN Times/Besse Fadhilah)

Agus memaparkan, sudah banyak penelitian yang menyebutkan bahwa sektor transportasi sebagai penyebab utama memburuknya kualitas udara di Jakarta.

Adapun sektor tersebut menyumbang tidak kurang dari 44 persen polutan di Jakarta. Hal tersebut juga diperkuat dari sumber data kualitas udara Jakarta.

Menurut www.iqair.com, catatan data polusi udara Jakarta tidak mengalami perubahan yang signifikan, bahkan cenderung semakin memburuk sejak 29 Agustus 2023.

“Padahal sejak saat itu beberapa unit PLTU Suralaya sudah pada kondisi shutdown,” ujar Agus.

2. Udara membaik ketika WFH

Editorial Team

Tonton lebih seru di