Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi meninjau pembangunan jetty di Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) di Tanah Kuning, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. (dok. Kemenhub)

Pengawasan merupakan salah satu unsur penting guna membangun kepercayaan antara pihak-pihak yang teribat dalam kerja sama. Selain itu, adanya pengawasan dapat memberi jaminan kualitas terbaik terkait sumber daya yang dimiliki perusahaan.

Tanpa adanya pengawasan, hubungan bisnis tidak akan berjalan dengan baik karena kemungkinan akan muncul keraguan dan kesangsian antara pihak satu dengan pihak yang lainnya. Apabila timbul perasaan saling mencurigai, risiko perselisihan dapat lebih besar dan mengacaukan kerja sama.

Pihak yang menangani kegiatan pengawasan yaitu pengawas atau supervisor. Berikut ulasan tentang pengawasan dan bentuk pelaksanaannya.

1. Pengertian pengawasan

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memantau proyek Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Dok. Kemenko Marves)

Pengawasan merupakan kegiatan di mana seseorang melakukaan pemantauan atau proses monitoring untuk menjamin kesehatan suatu industri, serta keberlangsungan suatu kegiatan agar sesuai dengan SOP. Contohnya adalah pengawasan kegiatan operasional bank untuk memantau kegiatan agar berjalan sesuai dengan ketentuan bank.

Dengan adanya fungsi ini, jalannya kegiatan dalam lembaga atau perusahaan diharapkan sesuai dengan prosedur dan terencana. Jika kegiatan sesuai dengan rencana dan prosedur, maka kesehatan dari lembaga tersebut akan terjamin.

2. Tujuan pengawasan

ilustrasi kerja (Pexels/fauxels)

Menurut Juliana (2008) dalam buku Dasar-Dasar Manajemen, ada 4 tujuan dilakukannya pengawasan, di antaranya:

1. Adaptasi lingkungan

Pengawasan diharapkan membuat organisasi atau instansi dapat beradaptasi terhadap perubahan-perubahan di lingkungan internal maupun eksternal organisasi.

2. Meminimumkan kegagalan

Kegiatan pengawasan dilaksanakan untuk meminimalisir setiap potensi yang dapat memicu kegagalan hasil produksi. Sehingga tetap dapat berjalan sesuai standar yang telah ditentukan sebelumnya.

3. Meminimumkan biaya

Pengawasan juga membantu mengantisipasi potensi inefisiensi anggaran dan membuat seminimal mungkin biaya di setiap kegiatan produksi maupun kegiatan lainnya di perusahaan.

4. Mengantisipasi kompleksitas organisasi

Pelaksanaan pengawasan juga ditujukan untuk menjamin bahwa kompleksitas organisasi dapat diantisipasi dengan baik.

3. Manfaat pengawasan

Perbedaan bisnis dan usaha berdasarkan pandangan tentang konsumen (pexels.com/yankrukov)

Terlaksananya pengawasan dengan baik akan membawa dampak positif bagi perusahaan, terkait berjalannya fungsi kontrol serta evaluasi. Menurut Siagian (2003) dalam buku Dasar-Dasar Manajemen, ada beberapa manfaat dari pengawasan, yaitu:

  • Tersedianya bahan informasi bagi manajemen mengenai situasi nyata di dalam maupun di luar organisasi.
  • Teridentifikasinya faktor-faktor pendukung terjadinya operasionalisasi rencana dengan efisien dan efektif.
  • Ada pemahaman tentang berbagai faktor yang memicu kesulitan dalam penyelenggaraan berbagai kegiatan operasional.
  • Dapat mengetahui langkah-langkah apa saja yang dapat segera diambil untuk menghargai kinerja yang memuaskan.
  • Dapat menentukan tindakan preventif apa saja yang dapat dilakukan dengan segera supaya deviasi dari standar tidak berlanjut.

4. Bentuk-bentuk pengawasan

Ilustrasi PT Pertamina. (Dok. PT Pertamina EP Cepu)

Secara umum, bentuk pengawasan terbagi dalam dua, yaitu pengawasan langsung dan tidak langsung. Disebut pengawasan langsung apabila aktivitas pemantauan atau monitoring yang dilaksanakan langsung oleh pimpinan organisasi atau perusahaan terhadap suatu kegiatan yang sedang berlangsung.

Pengawasan langsung sendiri diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu inspeksi langsung, observasi di tempat sebelum kegiatan operasional dilakukan, dan laporan di tempat oleh bawahan secara langsung ketika pimpinan juga berada di tempat berlangsungnya kegiatan.

Sedangkan pengawasan tidak langsung merupakan pemantauan dari jarak jauh oleh pimpinan. Metode pengawasan tidak langsung dapat dilakukan dengan mengamati dan mempelajari laporan, baik lisan maupun tulisan, yang disampaikan oleh bawahan. Pelaksanaan pengawasan tidak langsung hendaknya tetap meninjau hal positif dan negatif yang terjadi di perusahaan.

Itulah penjelasan tentang pengawasan secara umum, mulai dari definisi hingga bentuk-bentuknya. Fungsi pengawasan dalam posisi manajerial sangat penting agar ekosistem perusahaan tumbuh dengan sehat dan dapat mengantisipasi praktik penyelewenengan.

Editorial Team