Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pengendalian Intern: Pengertian, Tujuan, dan Komponennya

ilustrasi pemimpin (pexels.com/mentatdgt)

Pengendalian intern merupakan proses yang dilakukan berdasarkan manajemen atau dewan direksi dari suatu perusahaan atau organisasi. Proses yang dimaksud adalah proses yang bertujuan untuk melindungi aset perusahaan.

Pengendalian intern juga dilakukan untuk memastikan bahwa komponen perusahaan patuh terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Perusahaan dapat terhindar dari kecurangan dan penyelewenengan dalam kegiatan operasional, jika pengendalian intern berjalan efektif.

1. Pengertian pengendalian intern

ilustrasi diskusi (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Mengutip Accounting Tools, pengendalian intern adalah rangkaian aktivitas yang mengacu pada prosedur operasi normal suatu organisasi, dengan maksud untuk melindungi aset, meminimalkan kesalahan, dan memastikan bahwa program kegiatan dilakukan dengan cara yang disetujui.

Proses pengendalian intern dirancang untuk menghasilkan suatu informasi yang akurat dan valid, terkait pelaporan keuangan maupun sumber daya lainnya, yang sesuai pada kepatuhan hukum, kebijakan, dan prosedur yang berlaku. Informasi tersebut nantinya dapat berguna sebagai bahan identifikasi masalah, pengambilan keputusan untuk mencegah penyelewenengan, serta memastikan tindakan korektif telah diambil.

2. Tujuan utama diadakannya pengendalian intern

ilustrasi diskusi (pexels.com/Christina Morillo)

Tujuan utama dari pengendalian intern adalah mampu mewujudkan visi dan goals perusahaan dengan memastikan bahwa komponen perusahaan patuh terhadap hukum. Jika dijabarkan, tujuan pengendalian intern adalah sebagai berikut.

  • Meraih tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya.
  • Menghasilkan laporan keuangan yang akurat, dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan.
  • Memastikan bahwa kegiatan yang diselenggarakan perusahaan sudah berjalan sesuai dengan hukum, prosedur, dan ketentuan yang berlaku.
  • Mencegah terjadinya pemborosan atau kerugian dalam pengelolaan sumber daya perusahaan.
  • Menjaga keuangan dan kas perusahaan.
  • Mendorong perusahaan agar lebih efisien dalam melakukan kegiatan operasional.
  • Memastikan bahwa kebijakan atau peraturan yang dibuat oleh perusahaan dipatuhi oleh seluruh komponen perusahaan.

3. Komponen dalam pengendalian intern

Pexels/Andrea Piacquadio

Committee of Sponsoring Organizations of the Treatway Commission atau COSO, mengklasifikasikan komponen pengendalian intern menjadi lima bagian, yaitu:

  1. Lingkungan pengendalian, merupakan dasar dari seluruh komponen pengendalian intern yang membuat organisasi menjadi terstruktur dan disiplin. 
  2. Penilaian risiko, merupakan identifikasi pengelolaan dan analisis risiko dari suatu perusahaan.
  3. Prosedur pengendalian, merupakan prosedur atau kebijakan yang dibuat dengan tujuan untuk memastikan tujuan perusahaan tercapai dan mencegah terjadinya penyelewengan.
  4. Pengawasan, merupakan proses yang dilakukan dengan tujuan untuk menilai kualitas kinerja suatu perusahaan.
  5. Informasi dan komunikasi, merupakan fasilitas yang digunakan untuk menilai standar eksternal dan melibatkan penyediaan suatu pemahaman mengenai peran masing-masing individu.

Perusahaan dengan sistem pengendalian internal yang kuat dapat mengurangi aktivitas audit lainnya, setelah dilakukan pengujian keandalan oleh auditor. Hal tersebut pun berimbas pada audit yang lebih efisien dan tidak memakan bugdet besar.

Namun, jika pengendalian internal buruk, auditor harus menambah lebih banyak prosedur audit. Di mana hal tersebut akan berdampak pada kenaikan biaya audit.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Langgeng Irma Salugiasih
Jumawan Syahrudin
Langgeng Irma Salugiasih
EditorLanggeng Irma Salugiasih
Follow Us