Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Kamdani di Jakarta, Rabu (13/5/2025). (IDN Times/Trio Hamdani)
Meski ada penciptaan lapangan kerja baru melalui masuknya investasi, Shinta menilai hal tersebut belum sebanding dengan kebutuhan yang ada. Menurutnya, Indonesia tetap harus menyiapkan 3 hingga 4 juta pekerjaan baru setiap tahunnya.
Shinta turut mengutip data dari BPJS Ketenagakerjaan yang mencerminkan tren peningkatan PHK dalam beberapa waktu terakhir. Kondisi itu dinilai menunjukkan tekanan yang dihadapi pelaku usaha di berbagai sektor.
Sepanjang 2024, tercatat sebanyak 257.471 peserta berhenti terdaftar akibat PHK. Dari jumlah tersebut, 154.010 orang mengajukan klaim Jaminan Hari Tua (JHT) sebagai bentuk kompensasi atas kehilangan pekerjaan.
Sementara itu, pada periode 1 Januari hingga 10 Maret 2025, sebanyak 73.992 peserta keluar dari kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan karena PHK. Dari jumlah itu, 40.683 orang telah mencairkan dana JHT.
"Jadi walaupun sudah ada pekerjaan baru dari investasi yang masuk, ini tidak bisa memadai dengan kondisi yang ada," sebutnya.