ilustrasi cryptocurrency (IDN Times/Aditya Pratama)
Meskipun ada tekanan jual saat ini, prospek Bitcoin di kuartal kedua masih cukup menjanjikan. Beberapa faktor yang dapat mendorong pemulihan harga antara lain:
- Meningkatnya adopsi institusional: Semakin banyak perusahaan besar yang memasukkan Bitcoin ke dalam strategi investasi mereka, yang bisa membantu menstabilkan harga.
- Potensi kebijakan moneter yang lebih longgar: Jika The Fed memberikan sinyal pelonggaran kebijakan suku bunga, aset kripto seperti Bitcoin bisa mendapatkan dorongan positif.
- Persiapan menuju halving Bitcoin: Halving yang dijadwalkan pada April 2024 bisa mulai mempengaruhi sentimen pasar, mengingat peristiwa ini secara historis memicu tren bullish dalam beberapa bulan setelahnya.
Sejarah menunjukkan bahwa harga Bitcoin sering mengalami kenaikan signifikan setelah event halving. Jika pola ini berulang, maka kuartal kedua 2025 bisa menjadi awal dari reli baru bagi BTC.
Bitcoin menghadapi tantangan besar menjelang akhir kuartal pertama 2025, terutama akibat aksi ambil untung, berkurangnya spekulasi di pasar derivatif, dan pengaruh pasar saham global. Namun, prospek kuartal kedua masih terbuka lebar, dengan faktor-faktor seperti adopsi institusional dan event halving yang bisa mendorong harga kembali naik.
Bagi investor, volatilitas tetap menjadi faktor utama yang perlu diperhatikan. Apakah Bitcoin akan kembali naik di kuartal kedua, atau masih akan menghadapi tekanan? Semua tergantung pada pergerakan pasar dalam beberapa bulan ke depan.