Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi resesi (IDN Times/Arief Rahmat)
ilustrasi resesi (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Resesi ekonomi menjadi istilah yang kerap dikaitkan dengan kondisi perekonomian dunia saat ini. Penyebab resesi ekonomi sendiri ada enam, salah satunya lonjakan inflasi yang terjadi di berbagai negara.

Adapun inflasi diakibatkan gangguan rantai pasok yang tercipta dari kondisi geopolitik di Rusia dan Ukraina. Kondisi ini menyebabkan tekanan di berbagai negara.

Bahkan, Rusia sendiri sudah resmi mengalami resesi pada kuartal III-2022. Menurut Badan Statistik Nasional Rusia, Rosstat, produk domestik bruto (PDB) negara tersebut minus 4 persen pada kuartal III-2022.

Dilansir The Moscow Times, Kamis (31/11/2022), ekonomi Rusia telah mengalami kontraksi selama 2 kuartal berturut-turut. Sebelumnya, pada kuartal II-2022, ekonomi Rusia mengalami kontraksi 4 persen akibat sanksi Barat yang dikenakan usai Rusia menyerang Ukraina.

Selain Rusia, Inggris juga berada di ambang resesi. Apalagi pertumbuhan ekonomi Inggris pada kuartal III-2022 mengalami kontraksi 0,2 persen.

Selain inflasi, ada banyak penyebab resesi ekonomi lainnya yang bisa dialami berbagai negara di dunia. 

1. Ada 6 penyebab resesi ekonomi

ilustrasi inflasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebelum membahas 6 penyebab resesi, perlu dipahami bahwa resesi adalah suatu kondisi di mana terjadinya penurunan aktivitas ekonomi umum secara signifikan di suatu wilayah tertentu yang ditandai dengan terkontraksinya produk domestik bruto (PDB) selama dua kuartal atau lebih secara berturut-turut.

Dilansir situs resmi Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu), ada enam penyebab resesi, sebagai berikut:

  1. Guncangan ekonomi yang mendadak
  2. Perubahan teknologi
  3. Tingkat inflasi yang tinggi
  4. Pengelolaan utang yang tidak sehat
  5. Gelembung aset
  6. Tingkat deflasi yang signifikan.

2. Resesi memberikan 5 dampak bagi masyarakat

Ilustrasi Resesi (IDN Times/Arief Rahmat)

Resesi ekonomi sendiri bisa berdampak langsung pada masyarakat. Setidaknya, ada 5 dampak resesi ekonomi yang sering ditemui:

  1. Tingkat pengangguran yang meningkat, akibat berkurangnya lapangan pekerjaan
  2. Menurunnya tingkat investasi
  3. Terjadi inflasi maupun deflasi yang tidak terkendali
  4. Penurunan pendapatan masyarakat
  5. Konflik sosial.

3. Ada 2 cara untuk menghadapi resesi ekonomi bagi suatu negara

Ilustrasi Resesi (IDN Times/Arief Rahmat)

Dalam menghadapi resesi ekonomi, sebuah bangsa atau negara harus segera mengeksekusi solusi agar masyarakat bisa melanjutkan aktivitasnya seperti biasa. Berikut dua solusi yang perlu dilakukan pemerintah:

1. Fiskal

Dari sisi fiskal, pemerintah bisa melakukan realokasi/refocusing fiskal negara, menjaga daya beli dan melindungi masyarakat melalui berbagai bantuan sosial, dan memberikan insentif terhadap sektor usaha yang terdampak. 

2. Moneter

Kebijakan moneter harus berdampingan dengan kebijakan fiskal demi menjaga keberlangsungan perekonomian suatu negara. Kebijakan moneter ialah untuk menstabilkan nilai tukar, menjaga tingkat inflasi agar tidak melambung tinggi, dan memberikan stimulus moneter untuk dunia usaha.

Editorial Team